Shalat juga merupakan amalan yang pertama kali dinilai kelak di yaumul hisab. Bagaimana dengan anak-anak? Mulai usia berapa dikenalkan shalat?
Anak merupakan amanah dari Allah SWT bagi ke dua orang tuanya, maka kewajiban orang tuanyalah untuk memberikan pendidikan agama diantaranya tentang sholat. Mendidik anak agar mau melaksanakan sholat tidak mudah. Butuh kesabaran, komitmen, dan usaha keras.
Banyak orang tua saat ini yang tidak peduli dengan pendidikan anak terutama masalah sholat. Anak dibiarkan bebas bermain sampai mengabaikan waktu shalat. Tindakan seperti ini jika terus menerus dibiarkan akan menyebabkan anak ketika usia dewasa malas shalat.
Ada juga orang tua dengan alasan karena sibuk bekerja akhirnya menyerahkan sepenuhnya pendidikan agama anak di lembaga pendidikan Islam. Padahal fungsi lembaga pendidikan hanya sebagai mitra kerja bagi orang tua dalam mendidik anak. Pendidikan utama dan pertama tetap terletak pada ke dua orang tuanya.
Mengenalkan shalat sebaiknya di mulai sejak usia dini secara bertahap. Bagi anak usia dini yang paling penting penanaman pembiasaan dulu agar dapat tertanam kokoh dalam jiwa mereka.
Mengenalkan shalat sebaiknya di mulai sejak usia dini secara bertahap. Bagi anak usia dini yang paling penting penanaman pembiasaan dulu agar dapat tertanam kokoh dalam jiwa mereka.
Ada beberapa kiat agar orang tua berhasil mengajarkan anak shalat, yaitu:
➤Berikan contoh langsung (keteladanan)
Anak usia dini suka meniru apa yang dilakukan orang-orang disekitarnya. Orang tua sebaiknya memberikan keteladanan berupa tindakan nyata. Ketika adzan berkumandang, bergegaslah untuk bersiap-siap melaksanakan shalat dengan mengajak serta anak. Jika orang tua punya sikap disiplin dalam shalat maka anakpun akan terbawa.
➤Mengajarkan tata cara shalat secara bertahap
Mengajarkan tata cara shalat pada anak usia dini harus bertahap dan berulang-ulang. Tidak bisa instan.
Pada usia 2-3 tahun kenalkan dulu gerakan-gerakan dalam shalat. Meskipun anak belum mampu meniru gerakan shalat secara sempurna tidak apa-apa, yang penting anak bersedia melakukan.
Menginjak usia 3-4 tahun, selain mengajarkan gerakan juga dapat mengenalkan do'a yang harus di baca dalam shalat. Ajak anak mempraktekkan gerakan shalat sambil mengucap bacaan shalat dengan keras. Jika ini di ulang-ulang maka anakpun secara otomatis akan hafal bacaan do'a dalam shalat.
Rentang usia 4-6 tahun, tibalah saatnya orang tua menjelaskan tentang pentingnya shalat dan akibatnya apabila meninggalkan shalat dengan bahasa yang mudah dipahami anak.
Usia 7-9 tahun penekanannya pada tanggung jawab agar anak mau melaksanakan sholat 5 waktu. Masa ini, anak seharusnya sudah dapat melakukan tata cara gerakan shalat dengan benar dan sudah hafal bacaannya. Motivasilah mereka agar senantiasa shalat tepat waktu di masjid terutama bagi anak laki-laki.
➤ Berikan hukuman dan penghargaan
➤Berikan contoh langsung (keteladanan)
Anak usia dini suka meniru apa yang dilakukan orang-orang disekitarnya. Orang tua sebaiknya memberikan keteladanan berupa tindakan nyata. Ketika adzan berkumandang, bergegaslah untuk bersiap-siap melaksanakan shalat dengan mengajak serta anak. Jika orang tua punya sikap disiplin dalam shalat maka anakpun akan terbawa.
Anak meniru gerakan shalat (ilustrasi)
➤Mengajarkan tata cara shalat secara bertahap
Mengajarkan tata cara shalat pada anak usia dini harus bertahap dan berulang-ulang. Tidak bisa instan.
Pada usia 2-3 tahun kenalkan dulu gerakan-gerakan dalam shalat. Meskipun anak belum mampu meniru gerakan shalat secara sempurna tidak apa-apa, yang penting anak bersedia melakukan.
Menginjak usia 3-4 tahun, selain mengajarkan gerakan juga dapat mengenalkan do'a yang harus di baca dalam shalat. Ajak anak mempraktekkan gerakan shalat sambil mengucap bacaan shalat dengan keras. Jika ini di ulang-ulang maka anakpun secara otomatis akan hafal bacaan do'a dalam shalat.
Rentang usia 4-6 tahun, tibalah saatnya orang tua menjelaskan tentang pentingnya shalat dan akibatnya apabila meninggalkan shalat dengan bahasa yang mudah dipahami anak.
Usia 7-9 tahun penekanannya pada tanggung jawab agar anak mau melaksanakan sholat 5 waktu. Masa ini, anak seharusnya sudah dapat melakukan tata cara gerakan shalat dengan benar dan sudah hafal bacaannya. Motivasilah mereka agar senantiasa shalat tepat waktu di masjid terutama bagi anak laki-laki.
➤ Berikan hukuman dan penghargaan
Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda :
مروا أولادكم بالصلاة و هم أبناء سبع سنين و اضربوهم عليها و هم أبناء عشر
Artinya:
“Perintahlah anak-anakmu agar mendirikan shalat tatkala mereka telah berumur tujuh tahun, dan pukullah karenanya tatkala mereka telah berumur sepuluh tahun.” (HR. Abu Dawud dan Al- Hakim)
Hadist diatas menjelaskan bahwa Rasulullah SAW dengan tegas telah memerintahkan agar pendidikan shalat di mulai sejak usia dini yaitu usia tujuh tahun. Pada usia ini kemampuan akalnya sudah mulai berkembang secara bertahap.
Apabila sampai pada usia sepuluh tahun anak lalai mengerjakan shalat maka orang tua di anjurkan memberikan hukuman berupa pukulan. Maksud memukul disini tentunya pukulan yang tidak menyakitkan. Hindarilah memukul bagian tubuh seperti wajah, hidung, mata, dan sebagainya yang sekiranya dapat membahayakan anak.
Bagi anak yang sudah tertib melakukan shalat, orang tua perlu memberikan penghargaan baik berupa kata-kata positif maupun berupa hadiah. Hal ini akan semakin menguatkan jiwa anak sehingga dengan sendirinya timbul kesadaran akan melaksanakan shalat tanpa paksaan.
Demikian beberapa kiat yang dapat ayah bunda terapkan dalam mendidik anak tentang shalat.
Setelah melakukan ikhtiar secara maksimal, maka do'a adalah senjata pamungkas agar apa yang sudah diupayakan mendapatkan hasil maksimal. @trismiati
Bagi anak yang sudah tertib melakukan shalat, orang tua perlu memberikan penghargaan baik berupa kata-kata positif maupun berupa hadiah. Hal ini akan semakin menguatkan jiwa anak sehingga dengan sendirinya timbul kesadaran akan melaksanakan shalat tanpa paksaan.
Demikian beberapa kiat yang dapat ayah bunda terapkan dalam mendidik anak tentang shalat.
Setelah melakukan ikhtiar secara maksimal, maka do'a adalah senjata pamungkas agar apa yang sudah diupayakan mendapatkan hasil maksimal. @trismiati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar