Pertumbuhan dan perkembangannya bagaikan jamur di musim hujan. Kehadirannya pun mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat khususnya ummat Islam.
Ini menandakan bahwa masyarakat mulai menyadari pentingnya sistem pendidikan yang tidak lepas dari nilai-nilai religius.
Seiring dengan makin banyaknya Sekolah Islam berdiri, ternyata masih banyak masyarakat yang belum paham apa itu Sekolah Islam Terpadu atau biasa di singkat SIT.
Awal mula munculnya SIT di Indonesia adalah atas prakarsa dari Jaringan Sekolah Islam Terpadu atau JSIT.
Tidak semua Sekolah Islam berada dibawah JSIT tetapi mereka bersifat independen meskipun banyak yang mengadopsi kurikulumnya JSIT.
JSIT sendiri saat ini sudah berusia 16 tahun dan sudah mempunyai anggota sejumlah 2.418 unit yang terdiri dari jenjang PAUD (TPA, KBIT, TKIT), SDIT, SMPIT , maupun SMAIT yang tersebar di wilayah Indonedia.
SIT pada hakekatnya adalah sekolah yang mengimplementasikan konsep pendidikan Islam berlandaskan Al-Qur’an dan As Sunnah.
SIT adalah sekolah Islam yang diselenggarakan dengan memadukan secara integratif nilai dan ajaran Islam dalam bangunan kurikulum dengan pendekatan pembelajaran yang efektif dan pelibatan yang optimal dan kooperatif antara guru, orang tua, serta masyarakat untuk membina karakter dan kompetensi peserta didik.
Dalam aplikasinya SIT diartikan sebagai sekolah yang menerapkan pendekatan penyelenggaraan dengan memadukan pendidikan umum dan pendidikan agama menjadi satu jalinan kurikulum.
SIT juga menekankan keterpaduan dalam metode pembelajaran sehingga dapat mengoptimalkan ranah kognitif, afektif dan konotif. Implikasi dari keterpaduan ini menuntut pengembangan pendekatan proses pembelajaran yang kaya, variatif dan menggunakan media serta sumber belajar yang luas dan luwes. Metode pembelajaran menekankan penggunaan dan pendekatan yang memicu dan memacu optimalisasi pemberdayaan otak kiri dan otak kanan. Dengan pengertian ini, seharusnya pembelajaran di SIT dilaksanakan dengan pendekatan berbasis (a) problem solving yang melatih peserta didik berfikir kritis, sistematis, logis dan solutif (b) berbasis kreativitas yang melatih peserta didik untuk berfikir orsinal, luwes (fleksibel) dan lancer fan imajinatif. Keterampilan melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat dan penuh maslahat bagi diri dan lingkungannya.
SIT juga memadukan pendidikan aqliyah, ruhiyah, dan jasadiyah. Artinya, SIT berupaya mendidik peserta didik menjadi anak yang berkembang kemampuan akal dan intelektualnya,meningkat kualitas keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT, terbina akhlak mulia, dan juga memiliki kesehatan, kebugaran dan keterampilan dalam kehidupannya sehari – hari.
Dengan pendekatan ini, semua mata pelajaran dan semua kegiatan sekolah tidak lepas dari bingkai ajaran dan pesan nilai-nilai Islam.SIT memadukan keterlibatan dan partisipasi aktif lingkungan belajar yaitu: sekolah, rumah dan masyarakat. SIT berupaya untuk mengoptimalkan dan sinkronisasi peran guru, orang tua dan masyarakat dalam proses pengelolaan sekolah dan pembelajaran sehingga terjadi sinergi yang konstruktif dalam membangun kompetensi dan karakter peserta didik . Orang tua dilibatkan secara aktif untuk memperkaya dan memberi perhatian yang memadai dalam proses pendidikan putra – putri mereka. Sementara itu, kegiatan kunjungan ataupun interaksi keluar sekolah merupakan upaya untuk mendekatkan peserta didik terhadap dunia nyata yang ada ditengah masyarakat.
Ada beberapa keunggulan yang dimiliki SIT di bawah naungan JSIT dibandingkan dengan Sekolah Islam yang lain.
Keunggulan-keunggulan tersebut akan penulis sampaikan pada edisi berikutnya.@trismiati
Pengurus JSIT Pusat
Jika ayah bunda pengin tahu lebih jelas tentang JSIT, silahkan klik link dibawah ini:
Tonton juga yaa video profilnya JSIT di:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar