"Horeee..horeee", sahut anak-anak kegirangan. Suasana kelas pun menjadi semakin gaduh dengan celotehan ungkapan kegembiraan mereka.
Anak yang awalnya diam, asyik main sendiri, bahkan ada yang baru bertengkar dengan temannya pun secara spontan perhatiannya tertuju pada ajakan bu guru.
Begitulah anak-anak, mereka sangat suka ketika diajak keluar kelas. Bagi kami yang berada di desa, lingkungan sekitar sekolah bagaikan laboratorium alam yang sangat menyenangkan sebagai kegiatan belajar mengajar.
Sekolah kami tergolong sangat "mewah" alias mepet sawah. Halamannya berupa hamparan sawah nan hijau dengan pemandangan gugusan bukit yang sangat elok dan nampak berdiri kokoh.
Angin semilir senantiasa menyapu wajah-wajah mungil penuh keceriaan, yang tak pernah lelah membina diri menjadi pribadi-pribadi sholih sholihah.
Belakang sekolah ada sungai, airnya jernih mengalir, berkelok-kelok menerjang bebatuan untuk menuju muara. Seakan-akan mengajarkan pada kami bahwa hidup seberapapun besar hambatan menghadang harus tetap dilalui dengan semangat pantang menyerah hingga mencapai puncak tujuan.
Sebelah utara dan selatan kami merupakan pemukiman penduduk dengan berbagai macam binatang peliharaannya yang sering kita jadikan juga sebagai media pembelajaran.
Ada kambing, sapi, burung, kelinci, merpati, peternakan ayam, dan tidak ketinggalan kolam lele kepunyaan Pak Abdillah. Beliau salah satu pengurus yayasan di lembaga kami, saat panen tiba sering berbagi lele ke anak-anak dan bu guru.
Di tengah pemukiman penduduk desa Gampingan Monggang, anak-anak juga banyak belajar tentang keterampilan sosial, adab kesopanan, berempati, saling berbagi dan berinteraksi dengan warga masyarakatnya yang ramah tamah.
Sekitar 200 meter dari sekolah ada situs candi Gampingan. Anak-anak suka sekali ketika diajak ke sana. Mereka belajar tentang sebuah jejak peninggalan sejarah agama Hindu.
Masih ada lagi lokasi di sekitar sekolah yang kami jadikan tempat belajar, seperti mushola mungil di ujung desa, tempat pembuatan batu bata milik warga, gardu ronda, bengkelnya pak Joni, kolam renang Gampingan, Posyandu, dan sebagainya.
Alhamdulillah lingkungan sekolah kami sangat kaya akan media dan sumber belajar. Penggunaan berbagai macam media dan sumber belajar tersebut akan menjadikan anak-anak termotivasi menggali benda-benda di lingkungan sekitarnya.
Anak yang terbiasa menggunakan alam dan lingkungan sekitar sebagai media belajar, kelak ketika dewasa akan lebih peka kesadarannya untuk memelihara lingkungan di mana dia tinggal.
Bagaimana dengan lingkungan sekitar rumah para pembaca? Pasti tak kalah menariknya bagi anak-anak usia dini. Asah rasa ingin tahu mereka melalui pengalaman bermain yang menyenangkan.
Ayah bunda bisa mengajak ananda menggalinya melalui berbagai macam aktifitas bermain penuh makna. Coba dan rasakan sensasinya...pasti ananda kegirangan dan akan berpaling dari aktifitas nonton TV atau mainan HP yang terbukti banyak sisi negatifnya.
Selamat bermain yaach...
Rindu berat menjadi guru kelas...😭@trismiati
Mengambil pelajaran dari kehidupan di sungai
Berbagi sembako ke warga sekitar
Tarhib Ramadhan di masjid Gampingan
Memberi makan ikan lele
Menyapa petani di ladang
Menghirup udara segar di pagi hari
Berkreasi di alam terbuka
Berkunjung ke situs candi Gampingan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar