Dr. Andrea Faber Taylor, peneliti lingkungan dan perilaku anak di Landscape and Human Health Laboratory Universitas Illinois, menyebutkan bahwa semua anak, bisa mendapatkan manfaat dari kegiatan menghabiskan waktu di alam terbuka.
Alasannya diduga karena otak menggunakan dua bentuk atensi atau perhatian. Atensi “yang terarah” memampukan kita berkonsentrasi dalam kerja, membaca, menulis dan tes-tes, sementara atensi “bebas” akan mengambil alih itu semua.
Atensi "bebas", kita akan teralih oleh gemericik air, hembusan angin, suara binatang, panorama yang indah, binatang jinak yang merambat ke pangkuan kita, atau hal-hal lain yang dapat kita temukan di alam terbuka.
"Atensi kita harus dipulihkan kembali dari kelelahan itu, dan ada semakin banyak bukti ilmiah bahwa alam adalah satu hal yang tampaknya benar-benar efektif menciptakan [pemulihan] itu" (Dr. Andrea Faber Taylor)
Ada beberapa alternatif kegiatan di alam terbuka seperti trekking, mendaki gunung, camping, river tubing, out bound dan sebagainya. Kita dapat memilih salah satu kegiatan alam terbuka yang sesuai dengan usia anak.
Ada beberapa alternatif kegiatan di alam terbuka seperti trekking, mendaki gunung, camping, river tubing, out bound dan sebagainya. Kita dapat memilih salah satu kegiatan alam terbuka yang sesuai dengan usia anak.
Tanggal 14 April lalu penulis berkesempatan melakukan perjalanan petualangan (trekking) dengan rute Wonolelo-Puncak Becici bersama suami dan salah satu keponakan (Fabi).
Tujuan kegiatan ini selain sarana pengalihan atensi juga bermaksud memberikan pengalaman pertama bagi Fabi agar dapat merasakan kegiatan alam terbuka yang berbeda dari yang sudah dia lakukan selama ini.
Meskipun Fabi baru kelas 3 SD tetapi dia sudah punya pengalaman dua kali ikut kegiatan long march dengan rute dari kampus UNY-Parangtritis dan camping yang diadakan oleh organisasi karate tempat dia berlatih.
Sekolah tempat dia belajar (SDIT Al Khoirot Yogyakarta) untuk kegiatan alam kelas 3 baru sebatas outbound.
Dari usia 2 sampai 6 tahun Fabi memang terlihat sangat aktif fisik motoriknya sehingga kecerdasan kinestetiknya pun begitu menonjol.
Agar bakatnya semakin terasah, maka sejak kelas 1 SD sudah di arahkan mengikuti les karate di UNY. Dia sangat menikmati kegiatan tersebut. Sekarang sudah berjalan selama 3 tahun dan sudah pada tingkatan sabuk coklat.
Selama masuk PAUD (Kelompok Bermain dan Taman Kanak-kanak) pernah berkunjung ke museum Dirgantara sehingga membuat dia termotivasi ketika besar kelak pengin menjadi TNI AU. Sampai saat ini pun cita-citanya tidak pernah berubah.Semoga cita-citamu kelak dapat tercapai le...aamiin.
Agar bakatnya semakin terasah, maka sejak kelas 1 SD sudah di arahkan mengikuti les karate di UNY. Dia sangat menikmati kegiatan tersebut. Sekarang sudah berjalan selama 3 tahun dan sudah pada tingkatan sabuk coklat.
Selama masuk PAUD (Kelompok Bermain dan Taman Kanak-kanak) pernah berkunjung ke museum Dirgantara sehingga membuat dia termotivasi ketika besar kelak pengin menjadi TNI AU. Sampai saat ini pun cita-citanya tidak pernah berubah.Semoga cita-citamu kelak dapat tercapai le...aamiin.
Perjalanan petualangan kemarin di tempuh dalam waktu 1,5 jam dengan medan yang lumayan terjal. Ada sebagian sisi tebing bukit yang longsor akibat badai cempaka sehingga jalannya harus ekstra hati-hati. Jembatan sederhana yang dulu ada sebagai penghubung pun kini rusak tidak berbekas.
Ada beberapa manfaat dari kegiatan ini yaitu:
➤Menumbuhkan rasa ingin tahu.
Selama perjalanan banyak hal yang ditanyakan Fabi seperti nama pohon yang baru pertama kali dilihat, tentang pipa-pipa saluran air, sawah terasiring, nama binatang yang di temui, dan sebagainya.
➤Menumbuhkan rasa empati.
Di tengah perjalanan kami berpapasan dengan 3 orang ibu-ibu yang mencari rumput untuk ternaknya dan kami sempatkan untuk berdialog. Fabi pun dapat merasakan bahwa perjuangan hidup ibu-ibu itu begitu berat. Mereka tiap hari rela berjalan naik turun bukit dengan membawa rumput untuk ternaknya.
➤Melatih kecerdasan fisik motorik.
Saat melakukan aktifitas ini otomatis seluruh bagian tubuh akan bergerak sehingga kecerdasan fisik motoriknya semakin terlatih.
➤Memacu semangat dan menumbuhkan sikap pantang menyerah.
Selama perjalanan beberapa kali Fabi minta istirahat dan bertanya apakah masih jauh. Karena di motivasi terus akhirnya Fabi pun dapat mencapai Puncak Becici.
➤Berani mencoba hal baru.
Pengalaman ini secara psikologis akan menambah rasa percaya diri pada Fabi karena dia mampu melewati berbagai rintangan selama dalam perjalanan.
➤Belajar untuk survive
Pengalaman baru akan membuat Fabi beradaptasi terhadap lingkungan sekitarnya. Dalam kondisi jalan yang terjal, berliku dan banyak rintanagn maka Fabi akan dihadapkan pada kenyataan untuk tetap survive agar dapat mencapai puncak.
Bagaimana dengan ayah bunda? Sudah pernahkah mengajak ananda berkegiatan di alam terbuka? @trismiati
Bagaimana dengan ayah bunda? Sudah pernahkah mengajak ananda berkegiatan di alam terbuka? @trismiati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar