5 Keunggulan Sekolah Islam Terpadu

Dari tahun ke tahun pertumbuhan dan perkembangan Sekolah Islam Terpadu (SIT) khususnya yang berada di bawah bendera Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) semakin meningkat.

Ini menandakan bahwa masyarakat semakin percaya dengan keberadaan SIT.

Ketika para calon wali murid ditanya alasan menitipkan putra putrinya di SIT, rata-rata jawabannya karena porsi materi agama lebih banyak.

Baca https://paud-pembelajaran.blogspot.com/2018/06/mengenal-lebih-dekat-sekolah-islam.html?m=1

Ya..mereka pasti punya harapan besar agar putra putrinya punya akhlak mulia, rajin ibadah, cerdas, mandiri, dan kreatif yang kelak mampu menghadapi tantangan zaman.

Memang benar, di SIT porsi kegiatan penanaman imtaq (iman dan taqwa) waktunya lebih lama dari pada sekolah negeri maupun swasta umum.

Ada pembelajaran beribadah secara rutin seperti sholat dan puasa sehingga anak ketika menginjak usia remaja sudah terbiasa melakukannya karena sudah dimulai dari jenjang PAUD.

Anak juga dimotivasi untuk mencintai Al Qur'an melalui pengenalan huruf hijaiyah, hafalan surat-surat pendek (program tahfidz Al Qur'an) maupun pengamalan isinya.

Sudah banyak bukti ketika anak dirangsang untuk menghafal Al Qur'an, akan lebih mudah menguasai dan mengingat materi-materi pelajaran umum.

Selain hal di atas sebenarnya masih ada beberapa keunggulan lain yang membuat SIT menjadi lembaga pendidikan pilihan dan itu belum banyak diketahui khalayak.

Keunggulan itu antara lain:

1#Guru dibina secara rutin

Guru merupakan aktor utama yang sangat menentukan kualitas sebuah sekolah.

Di SIT, semua guru wajib mengikuti pembinaan rutin seminggu sekali.

Pembinaan tersebut dalam rangka membentuk pribadi guru agar berakidah lurus, beribadah dengan benar, berakhlak kuat, mampu bekerja (mandiri), berwawasan luas, berbadan sehat dan kuat, memiliki etos kerja tinggi, tertata urusannya, efektif dengan waktunya, serta bermanfaat bagi orang lain.

Guru SIT diharapkan tidak hanya sekedar bisa mentransfer ilmu ke anak didik tetapi mereka harus benar-benar bisa menjadi seorang pendidik yang layak menjadi tauladan bagi anak didiknya.
Pembinaan jasadiyah

2#Ada upaya peningkatan kompetensi guru 

JSIT merupakan wadah koordinasi unit-unit SIT yang senantiasa melakukan upaya peningkatan kompetensi guru.

Banyak program semacam seminar, workshop, DIKLAT, study banding, sarasehan, dan sebagainya yang itu semua juga wajib diikuti semua guru SIT.

Sarasehan guru SIT divisi PAUD


Seminar nasional

3#Ada penjaminan mutu

Mengingat semakin berkembangnya sekolah Islam yang berdiri dan tumbuh di segala penjuru wilayah nusantara, perlu adanya standarisasi bagi SIT di bawah bendera JSIT Indonesia.

Pada tahun 2017, JSIT Indonesia mulai memberlakukan program penjaminan mutu internal melalui lisensi.

Harapannya selain kuantitas harus ada jaminan kualitas dan arah dari lisensi JSIT ini berupa sekolah percontohan atau sekolah model.

Pemberian lisensi JSIT tidak mudah, salah satu syaratnya yaitu sudah terakreditasi A dari Dinas Pendidikan melalui Badan Akreditasi Nasional (BAN).

Saat ini pengurus pusat JSIT Indonesia telah menyiapkan sejumlah 118 asesor yang siap melakukan lisensi bagi unit SIT yang telah memenuhi syarat.

Ada 11 standar yang dinilai dalam program lisensi meliputi 8 standar dari dinas ditambah 3 standar dari JSIT.
Buku Standar Mutu

4#Keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam proses pendidikan.

Kesuksesan dalam mendidik anak tidak bisa lepas dari peran orang tua dan masyarakat.

Maka SIT sangat menekankan peran aktif orang tua atau wali murid agar ikut peduli dengan pendidikan putra putrinya.

Mereka diajak berkolaborasi mengadakan kegiatan semacam parenting, kegiatan sosial, atau melibatkan mereka dalam kegiatan pembelajaran seperti mengisi materi kegiatan spesial day, membantu pelaksanaan kegiatan idul qurban, manasik haji, dan sebagainya.

Bahkan ada SIT yang sudah mampu melaksanakan kuliah parenting bagi wali murid secara rutin dan teratur.
Kegiatan parenting

SIT juga melibatkan masyarakat sekitar sekolah untuk turut andil terhadap proses pendidikan anak, misalnya dalam pengelolaan program PMTAS, kerjasama Posyandu, maupun memanfaatkan lingkungan masyarakat sebagai media pembelajaran.

5#Memiliki program pendukung yang bervariasi.

Selain program pembelajaran harian, SIT juga memiliki program kegiatan pendukung yang sangat bervariatif sehingga mampu membuat anak tidak merasa bosan belajar di SIT.

Kegiatan pendukung ini dilaksanakan secara insidental dan khusus kegiatan yang dilaksanakan di luar lingkungan sekolah tidak melibatkan orang tua, anak pun tumbuh menjadi pribadi percaya diri, mandiri, tertib terhadap aturan, pemberani serta mampu beradaptasi dengan lingkungan sosial baru.

Contoh program pendukung yang ada di SIT akan penulis paparkan kemudian.
@trismiati







Mengenal Lebih Dekat Sekolah Islam Terpadu

Saat ini sekolah swasta berbasis Islam banyak kita jumpai di lingkungan sekitar, mulai dari jenjang pendidikan non formal atau PAUD, SD, SMP sampai SMA.

Pertumbuhan dan perkembangannya bagaikan jamur di musim hujan. Kehadirannya pun mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat khususnya ummat Islam. 


Ini menandakan bahwa masyarakat mulai menyadari pentingnya sistem pendidikan yang tidak lepas dari nilai-nilai religius.


Seiring dengan makin banyaknya Sekolah Islam berdiri, ternyata masih banyak masyarakat yang belum paham apa itu Sekolah Islam Terpadu atau biasa di singkat SIT. 


Awal mula munculnya SIT di Indonesia adalah atas prakarsa dari Jaringan Sekolah Islam Terpadu atau JSIT. 


Tidak semua Sekolah Islam berada dibawah JSIT tetapi mereka bersifat independen meskipun banyak yang mengadopsi kurikulumnya JSIT.

JSIT sendiri saat ini sudah berusia 16 tahun dan sudah mempunyai anggota sejumlah  2.418 unit yang terdiri dari jenjang PAUD (TPA, KBIT, TKIT), SDIT, SMPIT , maupun SMAIT yang tersebar di wilayah Indonedia.


Lalu apa pengertian SIT?

SIT pada hakekatnya adalah sekolah yang mengimplementasikan konsep pendidikan Islam berlandaskan Al-Qur’an dan As Sunnah.


SIT adalah sekolah Islam yang diselenggarakan dengan memadukan secara integratif nilai dan ajaran Islam dalam bangunan kurikulum dengan pendekatan pembelajaran yang efektif dan pelibatan yang optimal dan kooperatif antara guru, orang tua, serta masyarakat untuk membina karakter dan kompetensi peserta didik.


Dalam aplikasinya SIT diartikan sebagai sekolah yang menerapkan pendekatan penyelenggaraan dengan memadukan pendidikan umum dan pendidikan agama menjadi satu jalinan kurikulum.



SIT juga menekankan keterpaduan dalam metode pembelajaran sehingga dapat mengoptimalkan ranah kognitif, afektif dan konotif. Implikasi dari keterpaduan ini menuntut pengembangan pendekatan proses pembelajaran yang kaya, variatif dan menggunakan media serta sumber belajar yang luas dan luwes. Metode pembelajaran menekankan penggunaan dan pendekatan yang memicu dan memacu optimalisasi pemberdayaan otak kiri dan otak kanan. Dengan pengertian ini, seharusnya pembelajaran di SIT dilaksanakan dengan pendekatan berbasis (a) problem solving yang melatih peserta didik berfikir kritis, sistematis, logis dan solutif (b) berbasis kreativitas yang melatih peserta didik untuk berfikir orsinal, luwes (fleksibel) dan lancer fan imajinatif. Keterampilan melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat dan penuh maslahat bagi diri dan lingkungannya.

SIT juga memadukan pendidikan aqliyah, ruhiyah, dan jasadiyah. Artinya, SIT berupaya mendidik peserta didik menjadi anak yang berkembang kemampuan akal dan intelektualnya,meningkat kualitas keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT, terbina akhlak mulia, dan juga memiliki kesehatan, kebugaran dan keterampilan dalam kehidupannya sehari – hari.
SIT memadukan keterlibatan dan partisipasi aktif lingkungan belajar yaitu: sekolah, rumah dan masyarakat. SIT berupaya untuk mengoptimalkan dan sinkronisasi peran guru, orang tua dan masyarakat dalam proses pengelolaan sekolah dan pembelajaran sehingga terjadi sinergi yang konstruktif dalam membangun kompetensi dan karakter peserta didik . Orang tua dilibatkan secara aktif untuk memperkaya dan memberi perhatian yang memadai dalam proses pendidikan putra – putri mereka. Sementara itu, kegiatan kunjungan ataupun interaksi keluar sekolah merupakan upaya untuk mendekatkan peserta didik terhadap dunia nyata yang ada ditengah masyarakat.

Dengan pendekatan ini, semua mata pelajaran dan semua kegiatan sekolah tidak lepas dari bingkai ajaran dan pesan nilai-nilai Islam.

Ada beberapa keunggulan yang dimiliki SIT di bawah naungan JSIT dibandingkan dengan Sekolah Islam yang lain. 

Keunggulan-keunggulan tersebut akan penulis sampaikan pada edisi berikutnya.@trismiati


Pengurus JSIT Pusat

Jika ayah bunda pengin tahu lebih jelas tentang JSIT, silahkan klik link dibawah ini:




Tonton juga yaa video profilnya JSIT di:











Agar Rekreasi Bersama Anak Bernilai Edukatif

Minggu yang lalu aku diajak ayah
Pergi tamasya ke kebun binatang
Melihat-lihat aneka binatang
Sungguh asyik dan menyenangkan

Penggalan syair lagu di atas menggambarkan kegembiraan anak-anak ketika di ajak pergi tamasya oleh ayah bundanya.

Tidak hanya anak-anak, orang dewasa pun sangat suka pergi tamasya entah itu wisata alam, wisata budaya, wisata religius, terlebih lagi wisata kuliner..he..he.

Bisa kita lihat di saat liburan seperti sekarang ini semua tempat wisata pasti dipenuhi pengunjung. Tamasya atau rekreasi memang kegiatan yang sangat di sukai semua kalangan usia.

Kegiatan ini sudah menjadi kebutuhan dasar setiap orang sebagai sarana refresing atau penyegaran dari rasa bosan dan kelelahan psikis setelah menjalani aktifitas rutin sehari-hari entah di sekolah maupun tempat kerja. 

Nah...mumpung masih dalam suasana liburan nich, ayah bunda perlu lho mengagendakan kegiatan rekreasi buat keluarga meskipun hanya satu kali. Gak usah jauh-jauh, pilih yang dekat juga banyak.

Yaa, memang sih rekreasi itu pasti membutuhkan banyak biaya tetapi akan sebanding dengan manfaat yang diperoleh.

Bagi ayah bunda yang punya anak usia dini terutama usia 2-8 tahun, rekreasi akan memberikan pengalaman yang luar biasa dan sangat bermanfaat bagi ananda, pengin tahu kenapa?

Karena anak pada usia tersebut berada dalam rentang masa usia emas atau golden age dimana otak anak mengalami perkembangan paling cepat dalam masa pertumbuhannya (mencapai 80 %).

Pada fase ini, setiap informasi mudah sekali diserap anak dan akan menjadi dasar terbentuknya karakter atau kepribadian.

Fase ini pula yang menjadi dasar dari ke 6 aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa, moral dan agama, sosial emosional, fisik motorik, serta seni. 

Kesuksesan tumbuh kembang anak pada fase ini sangat dipengaruhi oleh kondisi rumah, sekolah, dan lingkungan.

Karena fase ini hanya terjadi sekali dalam kehidupan seseorang, maka jangan sampai ayah bunda melewatkannya begitu saja. 

Salah satu upaya yang bisa dilakukan yaitu dengan memberi anak stimulasi  atau rangsangan maksimal melalui pengalaman kegiatan rekreasi.

Agar rekreasi dapat memberikan nilai edukatif atau bersifat mendidik bagi anak maka ayah bunda harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1# Ajak anak berdiskusi tentang tempat rekreasi yang ingin dituju.
Menentukan tempat tujuan rekreasi lebih baik melibatkan pendapat anak. Tanyakan pada anak suka rekreasi ke mana, apakah pantai, gunung, museum, taman pintar, atau yang lainnya.

Agar anak punya gambaran lebih jelas, ayah bunda bisa memperlihatkan foto-foto tempat wisata. Berikan penjelasan ke anak tentang hal-hal yang akan ditemui di sana.

Dengan bermusyawarah akan membuat anak belajar mengambil keputusan, menyampaikan pendapat, dan dapat meningkatkan kemampuan berbahasa.

2# Menyampaikan aturan.
Setelah menentukan tempat tujuan, ayah bunda dapat menyampaikan aturan selama berada di tempat rekreasi. Kita sebagai wisatawan tidak bisa seenaknya berperilaku di lokasi wisata.

Misalnya tidak membuang sampah sembarangan, kalau mau pipis di toilet, tidak merusak fasilitas yang ada, harus antri ketika beli tiket. serta tidak boleh mencorat-coret.

Dianjurkan juga anak memakai pakaian menutup aurat dan tidak usah dipakaikan perhiasan emas karena rawan pencopetan.

Dengan penjelasan tersebut, anak akan belajar bahwa ada aturan-aturan yang harus di taati selama kegiatan rekreasi. Hal ini dapat melatih anak disiplin dan punya sikap tanggung jawab.
Membuang sampah pada tempatnya

3# Fokus pada kebersamaan keluarga.
Jadikan momen rekreasi ini benar-benar sebagai sarana menjalin kebersamaan, kedekatan, dan keakraban keluarga. 

Jauhkan masing-masing anggota keluarga dari keasyikan main HP sendiri. Jika hal ini terjadi, rekreasi hanya sekedar menghadirkan kebersamaan secara fisik saja, sedangkan pikiran dan jiwanya berada di tempat lain.

Anak di tempat rekreasi membutuhkan pengawasan dan kontrol penuh dari orang dewasa yang membersamainya. Jangan sampai anak mengalami kecelakaan karena orang tua lalai dalam pengawasan.

Penulis pernah menemui suatu peristiwa di lokasi rekreasi, ada seorang anak usia 3 tahun terpisah dengan keluarganya. 

Anak tersebut hanya menangis memanggil manggil ibunya. Sementara di lokasi rekreasi tidak ada pos penjaga dengan fasilitas pengeras suara. 

Akhirnya anak itu di bawa ke mushola sementara beberapa orang penolong berusaha mencarikan keluarganya dengan berteriak di sela-sela kerumunan para wisatawan. Kasihan kan.

Anak usia dini memang sangat aktif fisik motoriknya, rasa ingin tahunya juga sangat besar sehingga mereka suka sekali berlari ke sana ke mari sambil melihat dan mengamati benda-benda yang ditemui.

4# Siapkan bekal secukupnya
Lebih baik membawa bekal makanan dari rumah dari pada beli di lokasi wisata. Beli makanan di lokasi wisata selain harganya mahal juga dari sisi kebersihan kadang kurang memadai. 

Tanyakan pada anak mau bawa bekal makanan dan minuman apa, tentunya yang bergizi dan menyehatkan.
Bekal rekreasi

5# Mencari informasi. 
Ayah bunda perlu mencari informasi tentang lokasi yang akan dikunjungi karena anak biasanya banyak bertanya tentang hal-hal yang di temui ketika rekreasi. 

Setiap pertanyaan anak diusahakan dapat terjawab agar rasa ingin tahunya terpuaskan sehingga wawasan dan pengetahuan anak pun bertambah. 

Memang kadang menjengkelkan ketika anak tak henti-hentinya bertanya melebihi seorang wartawan. Tapi yah harus sabar menghadapi mereka. Anak yang banyak tanya menandakan pikirannya jalan, tidak pasif.

6# Mensyukuri nikmat.
Ajak anak mensyukuri nikmat yang telah Allah SWT berikan pada keluarga baik berupa nikmat sehat, iman, maupun rezeki melimpah sehingga dapat melakukan kegiatan rekreasi bersama.

Ketika waktu sholat tiba, ajak semua anggota keluarga sholat berjama'ah di mushola atau masjid terdekat di lokasi rekreasi.

Dengan sholat berjama'ah akan semakin menguatkan hubungan kekeluargaan dan dapat menumbuhkan jiwa spiritual pada diri anak. 
Aktifitas ibadah yang tidak boleh ditinggalkan

Itu beberapa hal yang perlu diperhatikan ayah bunda ketika berekreasi. 

Awal masuk sekolah biasanya anak-anak akan bercerita tentang liburannya yang sangat seru dan menyenangkan. 

Selesai liburan, semoga anak-anak besok tambah semangat yah.

Sudah siapkah ayah bunda berekreasi?@trismiati






6 Kegiatan Liburan Seru Bersama Anak Di Rumah

Liburan merupakan hal yang sangat menyenangkan bagi anak-anak setelah beberapa waktu disibukkan dengan aktivitas belajar di sekolah.

Di kampung saya kebanyakan anak menghabiskan waktu liburnya hanya untuk bermain dengan teman-teman sekitar rumah.

Memang tidak salah sich anak bermain dengan tetangga. Tetapi sering terjadi para orang tua kurang mengontrol kegiatan main mereka.

Ketika anak melakukan kegiatan negatif di luar rumah, orang tua sampai tidak tahu hingga seakan-akan terjadi pembiaran.

Baru setelah anak kelihatan perangai buruknya di rumah, orang tua marah-marah tanpa pernah mengevaluasi diri terhadap kewajibannya mendidik anak.

Seperti kegiatan bermain petasan, sampai sekarang masih saja ada anak tetangga yang melakukan.

Jika di hitung dengan rupiah, sudah berapa puluh ribu anak menghabiskan uang hanya untuk membeli petasan sejak mulai awal bulan Ramadhan kemarin.

Bahkan yang lebih parah lagi, justru ada orang tua yang mendukung aktifitas anaknya dengan menyalakan petasan bersama-sama.

Hemmm..akhirnya kita yang merasakan dampak polusi suara hanya bisa bersikap sabar..sabar..dan sabar.

Merubah lingkungan menjadi lebih baik memang harus dimulai dari pendidikan keluarga terutama dari pihak orang tua.

Peran dan fungsi utamanya yaitu mendidik anak harus dijalankan dengan sebaik-baiknya, sesibuk apapun orang tua.

Orang tua bisa sukses mendidik anak jika dirinya mampu menjadi teladan yang baik. Ada peribahasa  "buah jatuh tidak jauh dari pohonnya", artinya bahwa sifat anak tidak jauh berbeda dengan sifat ayah atau ibunya.

Anak yang kurang mendapatkan perhatian dan pengawasan orang tua akan mudah sekali terpengaruh teman mainnya.

Maka bagi ayah bunda yang semuanya bekerja, masa liburan panjang saat ini sebaiknya dimanfaatkan untuk bermain bersama anak.

Kegiatan liburan tidak harus berupa rekreasi tetapi bisa melakukan aktifitas di rumah yang mengasyikkan bersama anak.

Selain menjalin kebersamaan keluarga, aktifitas tersebut juga memberikan banyak manfaat bagi perkembangan kecerdasan si anak.

Berikut penulis sampaikan 6 macam pilihan kegiatan yang dapat dilakukan bersama anak-anak di rumah tanpa mengeluarkan biaya mahal:

1# Berkebun
Ayah bunda bisa mengajak anak menyiram tanaman di halaman rumah.

Bagi yang belum punya tanaman bisa mengajak anak mulai bercocok tanam.
Manfaatkan lahan pekarangan yang masih kosong.

Jika tidak punya pekarangan. Ayah bunda bisa memanfaatkan pot atau kaleng bekas kue untuk media tempat menanam.

Bisa tanaman hias, buah, atau sayuran. Beri penjelasan pada anak cara menanam dan merawatnya.

2# Memasak
Anak pasti suka sekali jika bunda mengajaknya ke dapur untuk memasak menu kesukaan keluarga.

Ajak anak membantu pekerjaan yang sekiranya sudah bisa dilakukan seperti memetik sayuran, mengaduk telur, atau membuat bentuk adonan kue.

Namanya juga masih anak-anak tentu hasil pekerjaannya belum sempurna seperti punya bunda. 

Ketika anak melakukan kesalahan jangan di marahi yaa, tapi berilah kesempatan pada anak untuk memperbaiki diri dan motivasilah agar anak tidak putus asa untuk mencobanya lagi.

Yang penting prosesnya yaa, jangan di lihat hasil pekerjaan si anak. Anak akan punya pengalaman kegiatan yang mengasyikkan di dapur bersama bundanya.

3# Membersihkan rumah
Bagi keluarga yang punya pembantu rumah tangga, cobalah di masa liburan ini sang pembantu diliburkan dulu.

Semua pekerjaan rumah dapat dikerjakan ayah bunda bersama anak-anak.

Menyapu halaman, mengepel lantai, mencuci baju, merapikan kamar tidur, dan pekerjaan rumah lainnya jika dikerjakan bersama akan menciptakan kedekatan dalam keluarga.

Dapat juga menumbuhkan rasa kepedulian anak terhadap kebersihan rumah, melatih fisik motoriknya, belajar mandiri dan kerjasama.

Keterampilan tersebut akan sangat bermanfaat bagi kehidupan anak di masa datang.

4# Berkemah
Aktifitas ini pasti juga sangat di sukai anak. Tidak usah jauh-jauh, cukup di pekarangan rumah atau teras depan rumah pun bisa.

Anak yang biasanya tidur di kamar dengan kasur yang empuk, sekali-kali di beri pengalaman tidur dalam tenda di tempat terbuka.

Jadikan setiap sudut rumah menjadi tempat bermain yang bermakna bagi anak.

5# Membuat hasil karya
Ayah bunda juga dapat mengajak anak membuat hasil karya dengan memanfaatkan barang bekas seperti kardus, botol minuman, plastik, bungkus sabun, dan sebagainya. 

Barang-barang tersebut bisa di buat menjadi mobil-mobilan, bunga, pigura foto, maupun yang lain.

Selain merangsang kreatifitas anak, kegiatan ini juga dapat melatih motorik halus anak. 

Secara emosional, anak juga akan merasa bangga dan tumbuh percaya dirinya dengan hasil karya yang dibuat bersama ayah bundanya.

6# Bersepeda ria
Bagi anak yang belum bisa naik sepeda, saat liburan panjang seperti ini bisa dimanfaatkan untuk belajar.

Jika sudah bisa, ayah dan bunda bisa mengajaknya bersepeda keliling kampung atau bersilaturahmi ke para tetangga.

Selain sebagai sarana olah raga, kegiatan ini juga dapat mengakrabkan hubungan antar keluarga dan melatih keterampilan sosial ananda.

Nah...itu beberapa contoh mengisi waktu liburan dengan berbagai macam kegiatan di rumah. 

Masih banyak kegiatan lain yang tentunya juga tak kalah mengasyikkan bagi anak. Silahkan ayah bunda terapkan. 

Jangan biarkan anak mengisi liburan dengan membiarkannya bermain bebas tanpa pengawasan. 

Oiya jangan lupa juga setiap melakukan aktifitas bersama anak, ayah bunda ingatkan tentang do'a-do'a yang sudah diajarkan di sekolah agar hafalannya tidak menguap karena liburan.

Di masa liburan ini sekali-kali juga perlu membawa anak rekreasi ke tempat wisata. 

Tetapi agar rekreasi nya juga membawa manfaat bagi anak, ada beberapa hal yang perlu di perhatikan juga lho..@trismiati













Sukses Mengasuh Anak Selama Masa Liburan

#gambar pixabay#
Alhamdulillah setelah sebulan penuh kita berpuasa, saatnya kita merayakan Idul Fitri bersama keluarga besar tercinta.

Dah pada mudik yach? Meskipun harus menempuh perjalanan jauh tapi pasti tetap seru dan menyenangkan..iya kan?

Bersama kakek nenek, bapak ibu, om tante, pakde bude, adik kakak, saudara ipar maupun saudara sepupu berkumpul dan menginap untuk ajang silaturahmi setelah sekian waktu tidak bertemu.

Anak-anak juga senang sekali diajak mudik ke tempat asal ayah bundanya, apalagi kalau tempatnya berada di desa yang masih segar udaranya.

Liburan kenaikan kelas kali ini bertepatan dengan libur hari raya Idul Fitri sehingga anak-anak dapat menghabiskan waktu liburnya lebih dari 1 bulan. Mantap yach!

Liburan merupakan saat-saat yang paling dinantikan hampir semua orang termasuk saya he..he.

Selain untuk bersenang-senang, kegiatan liburan juga sebagai sarana untuk meningkatkan rasa cinta pada keluarga, menghilangkan stres, maupun sebagai sarana menambah keterampilan baru.

Bagi anak usia dini, kegiatan selama liburan juga bermanfaat sebagai media pengembangan belajar pada ke 6 aspek perkembangannya.

Tetapi sering terjadi ketika liburan selesai dan anak-anak mulai masuk sekolah, para orang tua mengeluh karena ada perubahan perilaku pada anaknya.

Misalnya, anak yang dulu jarang nonton TV setelah ketemu saudara jadi keranjingan acara TV, yang awalnya mandiri tiba-tiba jadi manja, anak jadi sering bicara jorok, dan sebagainya.

Bertemu dengan sanak saudara selama liburan memang ada plus minusnya.

Plusnya selain dapat mempererat hubungan silaturahmi juga sebagai sarana bertukar pikiran tentang permasalahan keluarga yang menimpa.

Minusnya biasanya anak-anak akan mudah sekali terpengaruh dengan perilaku negatif anggota keluarga yang lain.

Apalagi sikap kakek nenek yang biasanya terlalu memanjakan cucu-cucunya membuat anak yang awalnya sudah mandiri akhirnya berubah total jadi anak manja.

Kondisi seperti itu jika tidak disikapi dengan bijaksana dapat memicu ketegangan diantara anggota keluarga.

Bagaimana sikap orang tua agar selama liburan perilaku anak bisa tetap terkondisikan?

Anak usia dini ibarat tanah liat yang mudah sekali dibentuk karakternya sesuai keinginan kita.

Ditambah sifat imitatifnya yang suka meniru menjadikan anak cepat sekali berubah perilakunya yang awalnya baik menjadi buruk.

Sebelum menikmati liburan, anak perlu diberi penjelasan tentang aturan ketika berada di rumah kakek neneknya sehingga ketika melakukan hal yang melanggar aturan, ayah bunda tinggal mengingatkan.

Perlu juga mengkomunikasikan ke kakek neneknya agar dalam mengasuh cucunya selama liburan tidak terlalu memanjakan.

Tentunya dengan disertai alasan, misalnya agar anak bisa lebih mandiri dan penyampaiannya pun dengan bahasa yang tidak menyakitkan hati mereka.

Apalagi jika ngomongnya dengan pihak mertua, harus super hati-hati yach.

Jika kondisi lingkungan keluarga besar memang kurang mendukung terhadap perkembangan anak, ayah bunda fokus saja ke ananda.

Alihkan perhatian anak melakukan kegiatan bermain yang menantang dan menarik minatnya.

Penting juga menyediakan beberapa mainan yang disukai anak seperti puzzle, lego, boneka, mobil-mobilan maupun buku cerita.

Mengkritisi perilaku saudara kadang dapat membuat mereka tersinggung sehingga mudik yang seharusnya sebagai ajang menyambung silaturahmi justru dapat menjadi ajang pertengkaran gara-gara anak.

Jadi ayah bunda harus sabar dan pandai-pandailah mengalihkan perhatian ananda dari pengaruh lingkungan keluarga yang buruk selama berlibur.

Bagi keluarga yang gak mudik tetap bisa memanfaatkan liburan bersama ananda di rumah dengan kegiatan penuh manfaat, kira-kira apa aja ya?
Tunggu artikel berikutnya..

Semangat berlibur yaa..@trismiati












Catatan Di Penghujung Ramadhan

Waktu berjalan pasti, tak terasa bulan Ramadhan akan meninggalkan kita semua.

Bulan penuh barokah, bulan penuh ampunan dan bulan yang menjadikan kita kusyu' untuk beribadah, sesaat lagi akan berlalu di hadapan kita.

Jika kita tahu rahasia apa yang ada di dalam Ramadhan, tentu kita tak ingin berpisah dengannya.

Tetapi apa daya kita sebagai manusia, Allah SWT hanya menjadikan Ramadhan hadir satu kali dalam setahun di kehidupan kita.

Hari ini kita telah berada di penghujung bulan Ramadhan.

Sekarang merupakan waktu yang tepat melakukan muhasabah atau evaluasi diri terhadap semua amalan kita selama Ramadhan.

Sudahkah puasa kita imanan wahtisaban?
Sudahkah niatan kita lurus karena Allah?
Berapa banyak juz taddarus kita lakukan?
Berapa lama i'tikaf di masjid kita tunaikan?
Berapa banyak shodaqoh kita keluarkan?

Dan yang terakhir...apakah derajat taqwa sebagai tujuan puasa, akankah nantinya kita dapatkan?

Hakikat puasa adalah ketaatan pada syariat Allah, meninggalkan segala macam bentuk kemaksiyatan dan hal kesia-siaan, serta mengendalikan hawa nafsu.

Itu semua hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang bertaqwa bukan hanya diwaktu bulan Ramadhan saja.

Maka apabila kita ingin mengetahui apakah derajat taqwa sudah kita dapatkan, lihatlah apa yang kita lakukan di bulan-bulan sesudah Ramadhan.

Ibarat terminal, di bulan Ramadhan inilah kita mempersiapkan perjalanan di bulan-bulan selanjutnya untuk tetap istiqomah dengan kualitas dan kuantitas ibadah.

Semoga malam dan siang yang telah kita isi dengan amalan-amalan ibadah sunah dapat kita lanjutkan di bulan-bulan berikutnya.

Di penghujung Ramadhan ini, marilah kita lantunkan do'a seperti yang telah Rosulullah SAW ajarkan pada kita:

للَّهُمَّ لاَ تَجْعَلْهُ آخِرَ الْعَهْدِ مِنْ صِيَامِنَا إِيَّاهُ، فَإِنْ جَعَلْتَهُ فَاجْعَلْنِيْ مَرْحُوْمًا وَ لاَ تَجْعَلْنِيْ مَحْرُوْمًا

"Ya Allah, janganlah Kau jadikan bulan ini sebagai bulan Ramadhan terakhir dalam hidupku. Jika Engkau menjadikannya sebagai Ramadhan terakhirku, maka jadikanlah aku sebagai orang yang Engkau sayangi".

"Ya Rahman, terimalah  seluruh amal ibadahku di bulan Ramadhan ini".

"Ya Wasi'al Magfirah, ampunilah seluruh dosa-dosaku, dosa ibu bapakku dan dosa orang-orang yang aku cintai dan sayangi karena Allah".

"Ya Mujiib, kabulkanlah semua do'a-do'aku"

Aamiin....

Selamat menjalankan ibadah puasa di penghujung Ramadhan.@trismiati


Pentingnya Literasi Keuangan Bagi Anggota Keluarga


Sebentar lagi Iedul Fitri tiba. Hampir semua keluarga pasti mengalami lonjakan anggaran pengeluaran buat menghadapi hari raya tersebut, entah itu biaya untuk mudik, baju baru, beli perabot rumah tangga, bingkisan lebaran, maupun biaya rekreasi selama liburan.

Bagaimana dengan para pembaca? Pasti gak jauh beda yach...betul kan? Iedul Fitri memang identik dengan pembengkakan pengeluaran kantong kita. 

Bagi seorang karyawan atau pegawai tentunya punya harapan untuk memenuhi kebutuhan Iedul Fitri ini dengan memanfaatkan penggunaan uang THR (Tunjangan Hari Raya) dari tempat mereka bekerja.

Bagi para pelaku wirausaha gimana? He..he..tentunya mereka yang harus memikirkan pengeluaran THR buat karyawan dan pegawainya. 

Siap-siap kena demo yaa kalau sampai THR gak keluar. THR..THR..kehadiranmu selalu dirindukan banyak orang saat lebaran tiba.

Saat ini beban hidup masyarakat semakin berat akibat terjadinya inflasi harga barang kebutuhan pokok dan ditambah lagi kebijakan-kebijakan pemerintah yang membuat rakyat semakin tercekik seperti kenaikan tarif dasar listrik, BBM, maupun pungutan pajak.

Maka THR merupakan satu-satunya pos pemasukan yang sangat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga di hari lebaran.

Lalu..apakah semua THR harus dihabiskan? Disinilah kita seharusnya memahami tentang literasi keuangan bagi anggota keluarga kita.

Apa itu literasi keuangan?

Literasi keuangan merupakan kemampuan untuk menggunakan pengetahuan dan keterampilan untuk mengelola sumberdaya keuangan secara efektif untuk mewujudkan kesejahteraan finansial.

Intinya bahwa keluarga terlebih lagi ayah dan ibu harus pandai mengelola anggaran keuangan termasuk THR bagi kebutuhan hidup keluarganya baik di masa sekarang maupun untuk masa yang akan datang.

Jika sebuah keluarga dalam mengelola sumberdaya keuangan tidak direncanakan dengan baik, asal membelanjakan apa yang diinginkan maka siap-siap saja pasti kedepan akan mengalami kesulitan keuangan.

Mulai saat ini seharusnya kita sudah memikirkan biaya kebutuhan keluarga untuk masa yang akan datang seperti buat biaya pendidikan anak, dana haji, rumah bagi yang masih kontrak, dan sebagainya.

Kita harus dapat mengelola semua sumber dana yang diperoleh sekarang untuk memenuhi kebutuhan masa depan. Salah satu sumber dana yang akan kita dapatkan saat ini ialah THR.

Sungguh bijaksana apabila THR datang, kita sudah membuat rencana penggunaannya dengan lebih mengutamakan kebutuhan yang sangat penting dan mendesak. 

Beri pemahaman kepada anak-anak bahwa lebaran tidak harus memakai baju baru. Baju lama yang masih bagus pun tak masalah dipakai lagi.

Belilah barang berdasarkan fungsi bukan gengsi. Biasanya emak-emak nich yang sering memburu gengsi sehingga membuat suami tensinya meninggi..he..he..tobat yaa mak !! Berapapun rezeki dari suami harus kita syukuri. 

Masih banyak lhoh saudara-saudara kita yang lain untuk sekedar beli sepiring nasi saja masih terasa sulit, maka jika ada THR lebih bisa di salurkan untuk membantu mereka yang ekonominya terhimpit.

Agar THR juga gak langsung habis, alangkah lebih baiknya sebagian disisihkan buat ditabung. Menabung meskipun jumlahnya "sedikit lama-lama akan menjadi bukit", begitu kata pepatah. 

Jika uang tabungan sudah terkumpul banyak, kita bisa pakai untuk berinvestasi dalam bentuk emas, tanah, reksadana syariah, deposito mudharabah, atau bisa juga asuransi syariah.

Tetapi hati-hati ya kalau mau berinvestasi, pilihlah lembaga keuangan yang sudah terpercaya.

Selain THR, anak-anak di hari lebaran biasanya juga mendapatkan hadiah uang dari sanak saudara. 

Ayah bunda bisa mengajarkan dan mengarahkan anak-anak untuk mengelola uang hadiah tersebut dengan baik. 

Ajak mereka untuk menabung juga. Jangan sampai uang hadiahnya habis tanpa sisa hanya untuk sekedar jajan atau beli mainan.

Mengajak anak mengelola uang sejak usia dini akan membuatnya cerdas secara finansial dan terhindar dari perilaku konsumtif. 

Keterampilan mengelola uang akan sangat bermanfaat bagi kehidupan anak di masa datang. Kelak ketika dewasa akan menjadi pribadi mandiri dan terbebas dari masalah keuangan.

Ada sebuah video edukasi dari keluarga Surya tentang pendidikan literasi keuangan.
Ayoo kita tonton bersama! @trismiati













Artikel Aksi Nyata Modul 3.3

  AKSI NYATA MODUL 3 Alhamdulillah dalam modul 3 ini saya sudah melakukan 3 aksi nyata sesuai dengan sub materi yang ada di LMS, meliputi : ...

Popular Posts