Pesatnya perkembangan teknologi berimbas ke perilaku anak-anak yang cenderung negatif seperti keranjingan games, sulit konsentrasi, maupun malas dalam belajar.
Perilaku remaja pun juga semakin hari makin mengkhawatirkan.
Mereka berani sekali mengekspresikan dan mengekspose perilaku kenakalannya seperti perkelahian pelajar, vandalisme, narkoba, tawuran, maupun pergaulan bebas melalui media sosial.
Mereka berani sekali mengekspresikan dan mengekspose perilaku kenakalannya seperti perkelahian pelajar, vandalisme, narkoba, tawuran, maupun pergaulan bebas melalui media sosial.
Pesta miras
Nilai-nilai Ilahiyah yang semestinya tampil mewarnai setiap denyut kehidupan, kian hari tampak semakin tenggelam dan berganti dengan warna kehidupan yang materialistis, pragmatis dan hura-hura.
Anak-anak tumbuh menjadi remaja yang susah diatur, daya belajarnya rendah, malas, serba instan, serta kurang peduli dengan lingkungan sekitar.
Siapa yang harus bertanggung jawab terhadap kondisi tersebut?
Semua elemen mulai dari orang tua, guru, masyarakat serta pemerintah seharusnya dapat menanggulanginya melalui tindakan-tindakan pencegahan.
Dari beberapa elemen tersebut, yang pertama berperan membentuk karakter anak adalah orang tua karena anak lahir dan tumbuh pertama kali di lingkungan keluarganya.
Maka sangat penting bagi orang tua memiliki bekal ilmu mendidik anak agar dalam menjalankan fungsinya selaku orang tua dapat berjalan dengan baik.
Karakter anak sangat dipengaruhi oleh orang dewasa yang ada disekitarnya dan orang tualah yang pertama kali menjadi sosok berpengaruh bagi pembentukan karakter anak.
Orang tua seharusnya dari awal mampu menabur benih-benih karakter yang baik pada anak sejak masih dalam kandungan sampai usia dewasa.
Jangan sampai peran orang tua tersebut tergantikan dengan perangkat teknologi.
Orang tua harus mengontrol dan mengawasi penggunaan teknologi terutama HP karena dapat berakibat buruk bagi pembentukan karakter anak.
Selain orang tua, guru juga berpengaruh dalam pembentukan karakter anak tetapi bukan sebagai peran utama.
Guru dan sekolah berperan sebagai mitra pembantu dalam memberikan bekal pendidikan anak-anak agar potensi yang dimiliki dapat berkembang secara optimal.
Maka sebagai guru juga harus bisa menjadi tauladan bagi anak didiknya karena karakter guru akan berpengaruh juga terhadap pembentukan karakter mereka.
Empat kompetensi yaitu pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial harus melekat pada diri seorang guru.
Di era sekarang, guru pun dituntut harus menguasai teknologi agar dalam menyampaikan materi pembelajaran dapat menarik minat anak.
Kita tidak bisa lepas dari perkembangan teknologi, tetapi kita harus bisa bersikap bijaksana memanfaatkan teknologi sebagai pendukung sarana pembelajaran.
Siapkah kita selaku orang tua dan guru menabur benih karakter pada anak di tengah tantangan jaman yang semakin berat saat ini? @trismiati
Siapa yang harus bertanggung jawab terhadap kondisi tersebut?
Semua elemen mulai dari orang tua, guru, masyarakat serta pemerintah seharusnya dapat menanggulanginya melalui tindakan-tindakan pencegahan.
Dari beberapa elemen tersebut, yang pertama berperan membentuk karakter anak adalah orang tua karena anak lahir dan tumbuh pertama kali di lingkungan keluarganya.
Maka sangat penting bagi orang tua memiliki bekal ilmu mendidik anak agar dalam menjalankan fungsinya selaku orang tua dapat berjalan dengan baik.
Karakter anak sangat dipengaruhi oleh orang dewasa yang ada disekitarnya dan orang tualah yang pertama kali menjadi sosok berpengaruh bagi pembentukan karakter anak.
Orang tua seharusnya dari awal mampu menabur benih-benih karakter yang baik pada anak sejak masih dalam kandungan sampai usia dewasa.
Jangan sampai peran orang tua tersebut tergantikan dengan perangkat teknologi.
Orang tua harus mengontrol dan mengawasi penggunaan teknologi terutama HP karena dapat berakibat buruk bagi pembentukan karakter anak.
Selain orang tua, guru juga berpengaruh dalam pembentukan karakter anak tetapi bukan sebagai peran utama.
Guru dan sekolah berperan sebagai mitra pembantu dalam memberikan bekal pendidikan anak-anak agar potensi yang dimiliki dapat berkembang secara optimal.
Maka sebagai guru juga harus bisa menjadi tauladan bagi anak didiknya karena karakter guru akan berpengaruh juga terhadap pembentukan karakter mereka.
Empat kompetensi yaitu pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial harus melekat pada diri seorang guru.
Di era sekarang, guru pun dituntut harus menguasai teknologi agar dalam menyampaikan materi pembelajaran dapat menarik minat anak.
Kita tidak bisa lepas dari perkembangan teknologi, tetapi kita harus bisa bersikap bijaksana memanfaatkan teknologi sebagai pendukung sarana pembelajaran.
Siapkah kita selaku orang tua dan guru menabur benih karakter pada anak di tengah tantangan jaman yang semakin berat saat ini? @trismiati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar