Ketika anak berada pada masa emas (0 - 5 tahun), otak anak mengalami perkembangan yang sangat dahsyat yaitu sekitar 80 %. Pada masa sensitif ini, fungsi fisik dan psikologis anak menjadi matang dan mereka lebih mampu merespon lingkungan. Kegiatan mengeksplorasi lingkungan menjadi kebutuhan yang tak boleh dilewatkan.
Kegiatan eksplorasi untuk anak bertujuan untuk memberikan anak kesempatan menjelajahi apa yang ia lihat, memancing keingintahuan sehingga membuat anak menemukan banyak hal-hal baru.
Eksplorasi lebih sering dikaitkan dengan kegiatan di luar ruangan atau alam, akan tetapi sebenarnya eksplorasi dapat bermakna luas. Eksplorasi termasuk juga membiarkan anak berjalan di dalam ruangan yang baru ia datangi, mengenal warna dan bentuk dengan kegiatan menggambar, melukis, bermain lego, balok dan lain-lain.
Banyak manfaat yang bisa didapat jika orang tua atau guru menerapkan metode eksplorasi dalam proses bermain sehari-hari. manfaat tersebut dapat memengaruhi pengembangan akademik maupun kemampuan sosial kognitif dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut beberapa manfaat dari eksplorasi bagi anak usia dini dan hubungannya dengan kemampuan akademik.
Saat menjelajah, ketika orang tua atau pengasuh memberikan instruksi namun kebebasan mengeksplorasi membuat anak mengambil keputusan dan melakukan intruksi itu dengan nalurinya. Hal ini dibutuhkan ketika ia masuk kelingkungan pendidikan, ia akan memiliki insting atau naluri untuk melakukan hal secara mandiri.
Rasa keingintahuan ini dibutuhkan dalam lingkungan akademik, sehingga anak memiliki dorongan untuk mencari tahu dan berani bertanya.
Ketika ia melihat teman sebayanya melakukan hal yang menarik baginya ia akan cenderung bergabung. Situasi ini menciptakan momen belajar bersama sebagai aktivitas sosial yang pasti akan ia temukan ketika berasa di lingkungan akademik.
Membiarkan anak untuk mengeksplorasi dan menemukan sendiri ketertarikannya terhadap kegiatan anak lain dapat menciptakan hubungan organik yang kuat, sehat, dan produktif.
Anak-anak yang diizinkan mengeksplorasi sekitar serta kemampuannya, akan lebih sering mendapatkan tantangan dan memecahkannya sendiri. Hal ini akan meningkatkan cara berpikir, membuat anak berpikir kritis dan kreatif.
Melihat begitu banyak manfaat kegiatan eksplorasi bagi tumbuh kembang anak, maka orangtua atau guru sebaiknya menjadikan kegiatan eksplorasi sesering mungkin,