SEPENGGAL CERITA DARI PULAU LOMBOK
25 Desember 2017 @trismiati
Merupakan kebahagiaan tersendiri bagi saya dapat berkunjung ke pulau Lombok dalam rangka Musyawarah Nasional (MUNAS) 4 JSIT Indonesia pada tanggal 27 – 30 Juli 2017 lalu. Berbekal restu dari suami dan juga bapak ketua Yayasan Kholid Bin Walid meskipun hanya sendirian tidak menyurutkan semangat untuk berburu ilmu dan pengalaman demi kemajuan lembaga PAUD IT Ar Raihan Piyungan ke depan. Sempat terbesit rasa ragu mengikuti acara ini karena dalam waktu yang bersamaan harus menyelesaikan amanah menyiapkan borang akreditasi TPA. Tetapi berkat usaha dan kerja sama teman-teman tim akreditasi TPA akhirnya borang akreditasi dapat selesai tepat waktu dan saya pun dengan perasaan lega meneruskan langkah melakukan pendaftaran secara on line ke panitia MUNAS.
Bersama teman-teman dari Yayasan Ar Raihan Bantul yang berjumlah 6 orang perjalanan ke lokasi MUNAS sangat menyenangkan dan terasa sekali ukhuwahnya. Saya sangat bersyukur bisa bergabung dengan mereka. Meski keberangkatan tertunda sekitar satu jam tetapi Alhamdulillah perjalanan lancar sampai tujuan. Pesawat mendarat di bandara Lombok sekitar pukul 22.00 WITA. Begitu turun kami disambut beberapa panitia dan dengan senyum ramah mereka mengalungkan selendang songket khas Lombok. Merekapun sudah menyiapkan mobil untuk melanjutkan perjalanan ke lokasi MUNAS. Karena perjalanan dari bandara menuju lokasi MUNAS yaitu Hotel Lombok Raya masih harus ditempuh sekitar 2 jam lagi maka dapat dipastikan kami tidak bisa mengikuti acara seremonial penyambutan yang akan dihadiri oleh walikota Mataram. Menggunakan 2 buah mobil jemputan perjalananpun dilanjutkan. Ditengah perjalanan malam itu kami sempatkan mampir disebuah restoran untuk makan malam karena rasa lapar sudah tak bisa ditahan. Restoran tersebut menyediakan menu khas Lombok yaitu ayam taliwang dengan sambalnya yang super pedas. Ini pengalaman pertama kami menikmati ayam taliwang yang harganya untuk ukuran orang Jogja cukup mahal yaitu Rp 45.000 per porsi. Akhirnya sekitar jam 12.00 WITA kami sampai di Hotel Lombok Raya. Setelah melakukan registrasi ulang dan chek in kamar hotel akhirnya kami bisa istirahat dengan nyenyak malam itu.
Agenda kegiatan pada hari Jum’at, 28 Juli 2017 yaitu pembukaan MUNAS dihadiri sekitar 1.500 peserta terdiri dari 65 pengurus JSIT pusat, 150 panitia lokal JSIT NTB, 1.300 peserta terdaftar resmi terdiri dari para kepala sekolah SIT beserta pengurus yayasan dari Aceh sampai Papua serta 800 peserta pendukung event lomba, seminar dan bazar. Selain diisi beberapa sambutan dari ketua panitia MUNAS, ketua JSIT Indonesia serta Wakil Gubernur NTB juga disampaikan penghargaan bagi para juara lomba PTK Terpadu Guru SIT dan penyerahan sertifikat Lisensi SIT kepada 3 lembaga. Acara ini juga dimeriahkan dengan beberapa penampilan atraksi siswa siswi SIT setempat mulai dari jenjang TK sampai SMP. Acarapun diakhiri dengan Keynote Speaker dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI dengan tema “Kebijakan Pendidikan Indonesia Dalam Mewujudkan Generasi Emas 2045”
Setelah acara pembukaan selesai dilanjutkan istirahat dan sholat Jum’at. Kegiatan dimulai lagi pada pukul 13.30 sampai 18.00 WITA berupa seminar pendidikan Internasional dengan beberapa tema :
1. Implementasi Pendidikan Berbasis Religius dan Berwawasan Global di Sekolah Islam Terpadu oleh DR Sukro Muhab, M.Si (Ketua JSIT Indonesia)
2. Tantangan Pendidikan Indonesia dalam Menyiapkan Sumber Daya Manusia Kreatif, Inovatif dan Berdayasaing Global oleh Anies Baswedan, Ph.D (Ketua Yayasan Indonesia Mengajar)
3. Pendidikan Berbasis Islam oleh Prof.Dr. Ismail Luthfi Chapakiya,MA (Rektor Yala Islamic University Thailand.
4. Menggagas Model Sekolah Islam Internasional Dalam Mewujudkan Masyarakat Madani oleh Prof DR Khodori (Ketua Majelis Persatuan Pendidikan Islam Malaysia)
5. Principle Of Attaqwa Islamic College Australia oleh Omar Halak,Med
Selesai seminar dilanjutkan ishoma dan pada pukul 20.00 s/d 22.00 WITA para pengurus pusat JSIT Indonesia melakukan Sidang Pleno I membahas Tata Tertib persidangan, Agenda Sidang dan pemilihan Pimpinan Sidang dilanjutkan Sidang Pleno II tentang LPJ Pengurus JSIT periode 2013- 2017.
Sementara di ruang lain diadakan acara Talkshow Pemberdayaan Lembaga SIT dengan narasumber Dr H Fahmy Alaydroes,MM,M.Ed (Ketua Dewan Pembina JSIT Indonesia dan Dr Wiranto (Pembina Yayasan Nurhidayah Solo). Nampak dalam acara ini para peserta antusias sharing tentang permasalahan yang dihadapi lembaganya masing-masing. Para narasumberpun dalam memberikan solusi sangat menginspirasi dan mudah di implementasikan.
Agenda hari Sabtu, 29 Juli 2017 yaitu Sidang Komisi, Sidang Pleno III tentang Pembahasan Hasil siding Komisi dan Sidang Pleno IV tentang Pembentukan Tim Formatur, Pemilihan Ketua JSIT Indonesia dan Pembacaan Hasil Sidang. Sementara ada beberapa acara pendukung yang bisa diikuti oleh peserta MUNAS yaitu :
1. Dialog Kebangsaan tema “Membangun Bangsa Yang Berkarakter dan Beradab Dengan 4 Pilar Sebagai Landasan oleh Dr H M Hidayat Nurwahid,MA (Wakil Ketua MPR RI) dan DR H Zulkiflimansyah (Anggota DPR RI)
2. Parenting tema “Sinergi Sekolah & Orangtua Dalam Membangun Generasi Emas” oleh Dra Hj. Wirianingsih,M.Si (Dewan Pembina RKI) dan Dedy Martoni, M.Si (Dewan Pembina JSIT)
3. Talkshow tema “Best Practices Kepemimpinan Sekolah di SIT” oleh Drs Muhammad Zahri,M.Pd (Kepala Al Hikmah) dan Ahmad Sukarya, M.Pd (YPPU Nurul Fikri)
4. Talkshow tema “Pembinaan Karakter Generasi Muda Melalui Gerakan Pramuka” oleh Dr. H Adhiaksa Dault, M.Si dan Prof Dr Budi Prayitno (KWARDA Jawa Tengah)
Ditengah padatnya acara kami sempatkan mengunjungi masjid Islamic Center sekalian sholat subuh disana. Masjid ini merupakan salah satu ikon dari Nusa Tenggara Barat.Lokasinya terletak ditengah kota dan terlihat sangat luas serta megah bangunannya sehingga semakin mengukuhkan Nusa Tenggara Barat sebagai kota seribu masjid. Apalagi bila dilihat pada malam hari akan nampak semakin gagah, menawan dan mampu memancarkan keagungan dan kebesarannya sebagai tempat ibadah kebanggaan umat Islam di NTB. Sayang sekali kami tidak bisa mengambil gambar secara menyeluruh dikarenakan begitu luasnya bangunan masjid tersebut.
Pada pukul 16.00 WITA acara Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus JSIT Indonesia periode 2017-2021 , Syukuran MILAD JSIT ke 14 dilanjutkan Penutupan MUNAS IV JSIT Indonesia. Dan malamnya diadakan Konser Amal Kemanusiaan Dan Pendidikan bersama WALI Band, Opick dan Izzatul Islam. Acara ini diselenggarakan atas kerjasama dengan QU PRO. Dari konser tersebut terkumpul dana sebesar Rp 2.171.944.000 dan semua akan disalurkan untuk perjuangan Palestina. Para peserta MUNAS mendapat apresiasi dari vokalis WALI Band karena ketertiban dan antusiasnya menyumbangkan sebagian harta untuk saudara muslim Palestina. Ini merupakan konser pertama bagi WALI Band dengan penonton antara laki-laki dan wanita dipisah dengan posisi semua duduk dengan tertib.
Pada hari Ahad 30 Juli 2017 diadakan kegiatan Senam, Jalan Sehat dan Tour Wisata Halal. Ada 3 paket wisata yang ditawarkan panitia untuk sekedar refreezing melepas penat setelah disibukkan dengan padatnya acara MUNAS. Tetapi kami lebih memilih melakukan tour sendiri dengan memanfaatkan jasa travel agar lebih leluasa dalam menikmati indahnya gili di sekitar pulau Lombok. Ada dua gili yang kami kunjungi yaitu gili Air dan gili Meno. Kami menyewa sebuah boat dan kapal kecil untuk mencapai ke dua tempat tersebut. Disana kami mencoba aktifitas snorkeling melihat keindahan alam dasar laut.
Setelah puas menikmati indahnya pantai dan dua gili yang ada di Lombok, sorenya saya menyempatkan diri silaturahmi ke rumah saudara sepupu yang sudah 19 tahun tinggal di Lombok sementara teman-teman Ar Raihan Bantul meneruskan perjalanan wisata mengunjungi Desa Sasak yang merupakan suku asli Lombok. Malam Senin saya menginap di rumah saudara dan sempat diajak putar-putar menikmati suasana malam kota Mataram. Saudara saya menyarankan untuk seminggu lagi tinggal di Lombok dan siap mengantarkan jika ingin berpetualang menikmati indahnya puncak gunung Rinjani. Sebenarnya masih pengin menikmati eksotisme alam pulau Lombok, tapi apa daya tugas dan amanah lain sudah menunggu didepan mata. Pertemuan yang singkat ini menghadirkan berjuta rasa karena sudah lama kami tidak bertemu dan baru kali ini bisa menyempatkan diri silaturahmi.
Hari Senin di pagi buta sekitar pukul 03.30 WITA
saya melakukan perjalanan
ke bandara dengan diantar saudara.Alhamdulillah dipertemukan kembali dengan
teman-teman dari Yayasan Ar Raihan Bantul dalam kondisi sehat wal afiat.
Akhirnya kami pulang ke Yogyakarta dengan membawa semangat dan
harapan untuk dapat mengaplikasikan ilmu yang telah di dapat selama MUNAS .
Semoga Allah SWT memberikan kebarokahan pada JSIT Indonesia..aamiin..
Semangat bu Tris
BalasHapusMakasih nda..
Hapus