Tips Mendidik Anak Mengelola Uang Saku


Assalamu'alaikum..para pembaca yang setia, pada artikel sebelumnya, penulis sudah menjelaskan beberapa manfaat jika orangtua mau mendidik anak mengelola uang saku sejak usia dini. 

Kali ini penulis akan menyampaikan tips yang sangat sederhana dan mudah diterapkan agar orangtua berhasil mengajak anak mengelola uang saku mereka sehingga harapannya anak punya kecerdasan finansial sebagai bekal hidup lebih mandiri dan sejahtera.


Supaya tips ini berhasil diterapkan, maka dibutuhkan kesabaran dan konsistensi dari bapak dan ibu selaku orangtua maupun pengasuh lain (misal kakek, nenek, dan sebagainya). 


Banyak orangtua jaman now yang semuanya sibuk bekerja sehingga untuk pengasuhan anak diserahkan ke nenek, baby sitter, dan lainnya. Perlu komunikasi yang baik agar semua yang terlibat dalam pengasuhan anak mempunyai pandangan sama terutama dalam hal mendidik anak mengelola uang. 

Mendidik anak mengelola uang saku bukan berarti orangtua itu pelit membelanjakan harta, tetapi ini merupakan salah satu upaya agar anak ketika dewasa sudah terbiasa mengelola uang dengan baik. 

Dengan demikian, uang saku dapat digunakan sebagai media atau sarana pembelajaran yang efektif bagi anak. Apabila orangtua memberikan uang saku tanpa ada timbal balik dari anak maka anak akan memandang uang saku sebagai "hak" mereka. 


Mentalitas "merasa berhak" akan menimbulkan masalah besar di kemudian hari. Bahkan anak akan memandang orangtua seperti mesin ATM yang sewaktu-waktu diminta langsung keluar uang tanpa anak bersusah payah melakukan suatu usaha.


Kalau mentalitas anak seperti ini, kelak ketika dewasa bahkan sudah berkeluarga pun anak tidak akan pernah mandiri, hidupnya selalu tergantung pada orangtuanya. 


Untuk menghindari sikap "merasa berhak" maka sebaiknya orangtua sejak awal menjelaskan pada anak bahwa uang saku diberikan karena anak sudah bersusah payah belajar dan mau melaksanakan tugas-tugas sekolah. Saat ini banyak anak usia 3 tahun sudah dimasukkan ke lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Usia 3-6 tahun adalah masa dimana seseorang lebih mudah dibangun karakternya. Anak usia ini mempunyai banyak keinginan dan permintaan, seperti minta jajan, pengin beli mainan, dan lain sebagainya. Jika semua keinginan anak tidak dituruti biasanya anak merengek atau menangis sampai keinginan mereka dipenuhi. 


Semakin bertambah usia, keinginan anak juga akan semakin besar, seperti minta sepeda, HP, dan sebagainya. Tidak cukup merengek atau menangis jika keinginannya tidak dipenuhi tetapi biasanya akan mengamuk bahkan disertai dengan ancaman seperti tidak mau sekolah. 


Akhirnya orangtua pun tidak tega dan akhirnya menyerah untuk memenuhi semua keinginan anak. Jika sikap seperti ini terus menerus terjadi, dalam jangka panjang anak akan terbentuk karakternya menjadi seorang yang punya ego besar, lemah, cepat putus asa, dan tidak mau berusaha.

Maka mumpung anak masih kecil alangkah baiknya kecerdasan mengelola uang saku mulai ditanamkan. 

Berikut beberapa tips yang dapat diterapkan:

#1. Menentukan batas maksimal uang jajan anak perhari.


Beri pemahaman pada anak bahwa dia bisa jajan tidak melebihi anggaran. Jika anak merengek atau menangis karena minta jajan melebihi anggaran maka abaikan saja. Kasih pengertian kalau hari ini jatah jajan sudah habis dan bisa jajan lagi esok hari. 


Merengek atau menangis bagi anak kecil merupakan sebuah "senjata ampuh" agar keinginannya terpenuhi. Jangan terbuai dengan kondisi anak seperti ini, orangtua harus bertahan dan tetap konsisten pada aturan yang sudah ditetapkan.


#2. Terapkan sistem 3 buah celengan.


Belikan anak 3 buah celengan yang bentuknya menarik. Masing-masing celengan diberi nama sumbangan/infaq, tabungan, dan investasi. Selain untuk jajan, arahkan anak menyisihkan uang sakunya untuk dimasukkan ke dalam 3 celengan tersebut. Selain uang saku, bisa juga uang anak yang didapat ketika hari raya Iedul Fitri atau ketika di sunat.


Dalam bukunya Robert T. Kiyosaki berjudul  Rich Kid Smart Kid, ke tiga celengan tersebut berfungsi:


➤ Infaq/sumbangan dipakai untuk mengasah sifat dermawan dan mau berbagi pada diri anak. Jelaskan pada anak bahwa semua harta yang dimiliki wajib disisihkan untuk membantu orang lain.


➤ Tabungan dipakai jika anak menginginkan sesuatu misal mainan, beri penjelasan pada anak bahwa untuk mendapatkan mainan harus menabung dulu sampai uangnya cukup. Ini akan membentuk sikap sabar dan disiplin sehingga anak akan merasakan bahwa untuk mendapatkan sesuatu itu butuh proses, tidak serta merta langsung ada.


➤ Investasi. 

Celengan inilah yang akan memberikan anak belajar mengambil resiko, melakukan kesalahan, mendapat pelajaran, dan memperoleh pengalaman yang akan bermanfaat bagi kehidupan anak seumur hidup. Tumbuhkan jiwa wirausaha anak dengan memanfaatkan uang di celengan investasi ini.

Pada usia 9 tahun, seorang anak mulai mencari identitasnya sendiri. Ajak anak memikirkan cara-cara menghasilkan uang dengan memulai usaha kecil-kecilan, misalnya: menjual donat, kertas mewarnai, tempat pensil, dan sebagainya. Suruh anak menawarkan barang tersebut ke teman-teman mainnya. Laba penjualan meskipun sedikit dimasukkan ke celengan ini.

Ketika uang di celengan ke tiga ini terkumpul banyak, ajak anak untuk berinvestasi misalnya memanfaatkan uang disini untuk membeli emas batangan atau bentuk investasi lain sesuai syari'ah.

Demikian tips mendidik anak mengelola uang saku yang dapat diterapkan dirumah, bagaimana dengan di sekolah? Insya Allah akan penulis sampaikan pada artikel selanjutnya. @trismiati


2 komentar:

  1. Wah subhanallah Mba. Tulisannya bagus, saya jadi mendapatkan ilmu tambahan nih yang bagian kita harus menyiapkan 3 celengan. Soalnya sebelumnya saya menyiapkan celengan untuk sumbangan di saat momen2 tertentu. Seperti bulan ramadhan dll. Nggak kepikir untuk membaginya langsung 3 celengan. Tp skrang jdi bertambah ide saya setelah baca ini. Allhamdulillah anak saya Erysha 2 tahun, udah diajak menabung dri usia 1 tahun. Sekarang celengannya udh hmpir pnuh ama receh hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sips bunda..Smg ananda kelak sukses dunia akhirat..aamiin..Alhamdulillah klo artikelnya bermanfaat.

      Hapus

Manfaat Kegiatan Eksplorasi Alam

Ketika anak berada pada masa emas (0 - 5 tahun), otak anak mengalami perkembangan yang sangat dahsyat yaitu sekitar 80 %. Pada masa sensitif...

Popular Posts