Anak ibarat perhiasan bagi kehidupan di dunia. Sejak kelahirannya, ke dua orang tuanya pasti mengharapkan agar kelak menjadi anak sholeh yang senantiasa memberikan manfaat bagi keluarga dan lingkungannya.
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Q.S Al Kahfi 46 :
الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَاباً وَخَيْرٌ أَمَلاً
"Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amalan-amalan yang kekal dan shaleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan."
Selain menjadi perhiasan kehidupan di dunia, keberadaan anak sekaligus juga merupakan ujian yang dapat menjerumuskan seorang hamba kepada kebinasaan.
Allah SWT mengingatkan hal ini dalam firman-Nya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلادِكُمْ عَدُوّاً لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ
Allah SWT mengingatkan hal ini dalam firman-Nya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلادِكُمْ عَدُوّاً لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka…” (Qs. At-Taghaabun:14)
Makna “menjadi musuh bagimu” adalah karena jiwa manusia secara fitrah akan cinta kepada istri dan anak-anaknya sehingga saking cintanya sampai melalaikan dari kecintaannya pada Allah SWT.
Banyak terjadi kasus seorang ayah yang karena menuruti semua keinginan gaya hidup istri dan anak sampai tergoda melanggar hal-hal yang di larang dalam syariat, seperti korupsi, menipu, merampok, dan sebagainya.
Apalagi jaman sekarang di mana biaya hidup semakin berat kalau tidak diimbangi dengan penguatan keimanan dapat terjerumus ke dalam tindakan-tindakan negatif seperti di atas.
Maka penting bagi orangtua terutama ayah selaku pemimpin rumah tangga untuk memperhatikan pendidikan akhlak anggota keluarganya.
Pendidikan akhlak yang seperti apa? Tentunya pendidikan akhlak dalam Islam yang sudah di contohkan oleh suri tauladan kita Rasulullah SAW.
Peran ayah dalam pendidikan akhlak anggota keluarga tidak mudah, butuh bekal ilmu dan wawasan. Itu bisa didapatkan melalui buku siroh, aktif mengikuti kajian keislaman, program parenting, maupun dari media (radio, TV, internet)
Sebagian masyarakat kita masalah pendidikan akhlak seorang anak seakan akan merupakan kewajiban ibu. Padahal sosok seorang ayah sangat berpengaruh bagi pembentukan karakter anak karena biasanya anak menjadikan ayahnya sebagai sosok yang diidolakan.
Perlu kesadaran dari para ayah untuk kembali menjalankan fungsinya sebagai pendidik utama dalam keluarga. Jangan sampai kesibukannya dalam mencari nafkah sampai melupakan kewajiban mendidik dan membina akhlak anak-anaknya. @trismiati
Apalagi jaman sekarang di mana biaya hidup semakin berat kalau tidak diimbangi dengan penguatan keimanan dapat terjerumus ke dalam tindakan-tindakan negatif seperti di atas.
Maka penting bagi orangtua terutama ayah selaku pemimpin rumah tangga untuk memperhatikan pendidikan akhlak anggota keluarganya.
Pendidikan akhlak yang seperti apa? Tentunya pendidikan akhlak dalam Islam yang sudah di contohkan oleh suri tauladan kita Rasulullah SAW.
Peran ayah dalam pendidikan akhlak anggota keluarga tidak mudah, butuh bekal ilmu dan wawasan. Itu bisa didapatkan melalui buku siroh, aktif mengikuti kajian keislaman, program parenting, maupun dari media (radio, TV, internet)
Sebagian masyarakat kita masalah pendidikan akhlak seorang anak seakan akan merupakan kewajiban ibu. Padahal sosok seorang ayah sangat berpengaruh bagi pembentukan karakter anak karena biasanya anak menjadikan ayahnya sebagai sosok yang diidolakan.
Perlu kesadaran dari para ayah untuk kembali menjalankan fungsinya sebagai pendidik utama dalam keluarga. Jangan sampai kesibukannya dalam mencari nafkah sampai melupakan kewajiban mendidik dan membina akhlak anak-anaknya. @trismiati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar