Agar Rekreasi Bersama Anak Bernilai Edukatif

Minggu yang lalu aku diajak ayah
Pergi tamasya ke kebun binatang
Melihat-lihat aneka binatang
Sungguh asyik dan menyenangkan

Penggalan syair lagu di atas menggambarkan kegembiraan anak-anak ketika di ajak pergi tamasya oleh ayah bundanya.

Tidak hanya anak-anak, orang dewasa pun sangat suka pergi tamasya entah itu wisata alam, wisata budaya, wisata religius, terlebih lagi wisata kuliner..he..he.

Bisa kita lihat di saat liburan seperti sekarang ini semua tempat wisata pasti dipenuhi pengunjung. Tamasya atau rekreasi memang kegiatan yang sangat di sukai semua kalangan usia.

Kegiatan ini sudah menjadi kebutuhan dasar setiap orang sebagai sarana refresing atau penyegaran dari rasa bosan dan kelelahan psikis setelah menjalani aktifitas rutin sehari-hari entah di sekolah maupun tempat kerja. 

Nah...mumpung masih dalam suasana liburan nich, ayah bunda perlu lho mengagendakan kegiatan rekreasi buat keluarga meskipun hanya satu kali. Gak usah jauh-jauh, pilih yang dekat juga banyak.

Yaa, memang sih rekreasi itu pasti membutuhkan banyak biaya tetapi akan sebanding dengan manfaat yang diperoleh.

Bagi ayah bunda yang punya anak usia dini terutama usia 2-8 tahun, rekreasi akan memberikan pengalaman yang luar biasa dan sangat bermanfaat bagi ananda, pengin tahu kenapa?

Karena anak pada usia tersebut berada dalam rentang masa usia emas atau golden age dimana otak anak mengalami perkembangan paling cepat dalam masa pertumbuhannya (mencapai 80 %).

Pada fase ini, setiap informasi mudah sekali diserap anak dan akan menjadi dasar terbentuknya karakter atau kepribadian.

Fase ini pula yang menjadi dasar dari ke 6 aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa, moral dan agama, sosial emosional, fisik motorik, serta seni. 

Kesuksesan tumbuh kembang anak pada fase ini sangat dipengaruhi oleh kondisi rumah, sekolah, dan lingkungan.

Karena fase ini hanya terjadi sekali dalam kehidupan seseorang, maka jangan sampai ayah bunda melewatkannya begitu saja. 

Salah satu upaya yang bisa dilakukan yaitu dengan memberi anak stimulasi  atau rangsangan maksimal melalui pengalaman kegiatan rekreasi.

Agar rekreasi dapat memberikan nilai edukatif atau bersifat mendidik bagi anak maka ayah bunda harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1# Ajak anak berdiskusi tentang tempat rekreasi yang ingin dituju.
Menentukan tempat tujuan rekreasi lebih baik melibatkan pendapat anak. Tanyakan pada anak suka rekreasi ke mana, apakah pantai, gunung, museum, taman pintar, atau yang lainnya.

Agar anak punya gambaran lebih jelas, ayah bunda bisa memperlihatkan foto-foto tempat wisata. Berikan penjelasan ke anak tentang hal-hal yang akan ditemui di sana.

Dengan bermusyawarah akan membuat anak belajar mengambil keputusan, menyampaikan pendapat, dan dapat meningkatkan kemampuan berbahasa.

2# Menyampaikan aturan.
Setelah menentukan tempat tujuan, ayah bunda dapat menyampaikan aturan selama berada di tempat rekreasi. Kita sebagai wisatawan tidak bisa seenaknya berperilaku di lokasi wisata.

Misalnya tidak membuang sampah sembarangan, kalau mau pipis di toilet, tidak merusak fasilitas yang ada, harus antri ketika beli tiket. serta tidak boleh mencorat-coret.

Dianjurkan juga anak memakai pakaian menutup aurat dan tidak usah dipakaikan perhiasan emas karena rawan pencopetan.

Dengan penjelasan tersebut, anak akan belajar bahwa ada aturan-aturan yang harus di taati selama kegiatan rekreasi. Hal ini dapat melatih anak disiplin dan punya sikap tanggung jawab.
Membuang sampah pada tempatnya

3# Fokus pada kebersamaan keluarga.
Jadikan momen rekreasi ini benar-benar sebagai sarana menjalin kebersamaan, kedekatan, dan keakraban keluarga. 

Jauhkan masing-masing anggota keluarga dari keasyikan main HP sendiri. Jika hal ini terjadi, rekreasi hanya sekedar menghadirkan kebersamaan secara fisik saja, sedangkan pikiran dan jiwanya berada di tempat lain.

Anak di tempat rekreasi membutuhkan pengawasan dan kontrol penuh dari orang dewasa yang membersamainya. Jangan sampai anak mengalami kecelakaan karena orang tua lalai dalam pengawasan.

Penulis pernah menemui suatu peristiwa di lokasi rekreasi, ada seorang anak usia 3 tahun terpisah dengan keluarganya. 

Anak tersebut hanya menangis memanggil manggil ibunya. Sementara di lokasi rekreasi tidak ada pos penjaga dengan fasilitas pengeras suara. 

Akhirnya anak itu di bawa ke mushola sementara beberapa orang penolong berusaha mencarikan keluarganya dengan berteriak di sela-sela kerumunan para wisatawan. Kasihan kan.

Anak usia dini memang sangat aktif fisik motoriknya, rasa ingin tahunya juga sangat besar sehingga mereka suka sekali berlari ke sana ke mari sambil melihat dan mengamati benda-benda yang ditemui.

4# Siapkan bekal secukupnya
Lebih baik membawa bekal makanan dari rumah dari pada beli di lokasi wisata. Beli makanan di lokasi wisata selain harganya mahal juga dari sisi kebersihan kadang kurang memadai. 

Tanyakan pada anak mau bawa bekal makanan dan minuman apa, tentunya yang bergizi dan menyehatkan.
Bekal rekreasi

5# Mencari informasi. 
Ayah bunda perlu mencari informasi tentang lokasi yang akan dikunjungi karena anak biasanya banyak bertanya tentang hal-hal yang di temui ketika rekreasi. 

Setiap pertanyaan anak diusahakan dapat terjawab agar rasa ingin tahunya terpuaskan sehingga wawasan dan pengetahuan anak pun bertambah. 

Memang kadang menjengkelkan ketika anak tak henti-hentinya bertanya melebihi seorang wartawan. Tapi yah harus sabar menghadapi mereka. Anak yang banyak tanya menandakan pikirannya jalan, tidak pasif.

6# Mensyukuri nikmat.
Ajak anak mensyukuri nikmat yang telah Allah SWT berikan pada keluarga baik berupa nikmat sehat, iman, maupun rezeki melimpah sehingga dapat melakukan kegiatan rekreasi bersama.

Ketika waktu sholat tiba, ajak semua anggota keluarga sholat berjama'ah di mushola atau masjid terdekat di lokasi rekreasi.

Dengan sholat berjama'ah akan semakin menguatkan hubungan kekeluargaan dan dapat menumbuhkan jiwa spiritual pada diri anak. 
Aktifitas ibadah yang tidak boleh ditinggalkan

Itu beberapa hal yang perlu diperhatikan ayah bunda ketika berekreasi. 

Awal masuk sekolah biasanya anak-anak akan bercerita tentang liburannya yang sangat seru dan menyenangkan. 

Selesai liburan, semoga anak-anak besok tambah semangat yah.

Sudah siapkah ayah bunda berekreasi?@trismiati






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Manfaat Kegiatan Eksplorasi Alam

Ketika anak berada pada masa emas (0 - 5 tahun), otak anak mengalami perkembangan yang sangat dahsyat yaitu sekitar 80 %. Pada masa sensitif...

Popular Posts