Seminggu ini bagi penulis dan my team work adalah saat-saat dimana adrenalin terpacu bekerja lebih keras dan cepat untuk persiapan visitasi akreditasi.
Mengelola sebuah lembaga pendidikan memang tidak bisa lepas dari kegiatan akreditasi agar dapat diukur seberapa besar kualitas lembaga kita.
Tetapi ketika kebijakan dari pemerintah pusat dalam hal ini Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (DIKPORA) sering berubah-ubah tak tentu arah maka berimbas juga ke kondisi lembaga.
Bayangkan aja ketika awalnya sudah ditentukan bahwa lembaga yang diwajibkan maju akreditasi adalah yang masa aktifnya habis paling lama, kita sich merasa aman-aman aja karena belum masuk nominasi.
Eh tiba-tiba di tengah jalan aturan berubah. Akhirnya lembaga dengan jumlah murid paling banyak yang wajib akreditasi terlebih dahulu.
Glodag... serasa ada petir menggelegar karena lembaga kita punya murid paling banyak di tingkat kecamatan.
Hanya dalam waktu 3 minggu kita diminta siapkan borang yang bikin kepala nyut-nyutan gak karuan.
Saat itu barengan juga dengan pembuatan laporan BOP, menyiapkan raport, masih ditambah lagi dengan tugas mata kuliah bikin PKP. Komplit dah, pusing maksimal.
Alhamdulillah semua terselesaikan dengan baik meskipun proses ke arah itu bagaikan sebuah cerita si Bandung Bondowoso.
Borang setebal 18 cm pun akhirnya tersajikan dengan begitu cantiknya, tinggal nunggu saat visitasi yang katanya dilaksanakan 2 bulan lagi.
Sudah 2 bulan berlalu visitasi yang dirindukan tidak nongol juga, eh..ada aturan baru bahwa akreditasi beralih ke sistem on line SISPENA.
Ya Allah paringono kekuatan, hanya itu yang bisa terucap mengingat kita sudah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk menyajikan borang secantik itu.
Apalagi kita akhirnya maju akreditasi untuk 2 layanan (TPA dan TKIT) sehingga cukup membuat baper gak karuan.
Sampai-sampai 3 printer sekolah pun ikut-ikutan stress, protes minta service akibat seharian digunakan tanpa rehat.
Eng..ing..eng..akhirnya kita pun dipaksa untuk mengulang proses akreditasi dengan sistem on line.
Si borang pun gak berguna, tergantikan dengan aplikasi baru SISPENA dan diminta melakukan entry data serta up load dokumen segera.
Entry data ke SISPENA pun butuh kesabaran tingkat tinggi karena aplikasinya sering error gak bisa dibuka sementara dead line waktu selalu menghantui hari-hari kita.
Alhamdulillah itu semua juga terlampaui meskipun jalannya sangat tertatih-tatih, tinggal nunggu visitasi yang masih remang-remang kapan waktunya.
Yayasan juga mengabarkan jika selesai visitasi akan membangun gedung 4 lokal untuk SDIT sehingga fasilitas ruang kelas kita akan dipinjam sementara waktu untuk ruang kelas SD.
Hampir 4 bulan berlalu visitasi juga gak ada kabar padahal tahun ajaran baru berjalan menghampiri kita begitu cepat.
Yayasan akhirnya memutuskan segera membangun gedung SDIT untuk mengejar tahun ajaran baru.
Lagi setengah jalan tiba-tiba dapat kabar mendadak dari asesor kalau jadwal visitasi seminggu lagi.
Glodag..glodag..glodag, dalam kondisi anak-anak masih kegiatan orientasi/MOS dan pembangunan gedung juga belum selesai akhirnya yaa siap tidak siap yaa harus siap.
Dah coba lobi sana sini agar minta ganti yang tahap 3 tapi gagal total karena jadwal sudah terlanjur sampai pusat.
Dalam kondisi terjepit seperti ini lah peran kepala sekolah sangat menentukan.
Sebagai sosok yang berfungsi sebagai manajer sekolah, seorang kepsek dituntut harus mampu berpikir cerdas menyusun strategi menghadapi masalah.
Mungkin kalau sang manajer punya bekal ilmu memadai sich hal itu gak begitu bermasalah, tetapi kalau kebalikannnya yaa elah, jadinya nabrak sana nabrak sini cari teman yang bisa kasih solusi wkwkwk.
Yang bikin kita tambah emosi di saat seperti ini yaitu bersamaan juga dengan pencairan dana BOP disertai pembuatan laporannya.
Eh..eh..masih ada bonus aplikasi baru si GADIS PENTUL yaitu entry data guru yang sudah melambai-lambai minta disentuh jemari kita.
Bismillah..berbekal tim yang kompak, langsung aja kita tancap gas mempersiapkan semua perangkatnya.
Yaahhh..namanya juga tim emak-emak yang sebagian besar punya anak balita, tentu di tengah-tengah bekerja selalu ada iklan lewat.
"Ayo miiii kita pulang", kata balita A.
"Umi..lapar.. mau makan, suapi yaa", kata B.
"Umi, adik ngompol", kata si C
"Umi kok lama banget bekerjanya", kata si D sambil menangis minta digendong.
"Miiii..adik e'e' di celana", kata si E
Lihat krucil-krucil seperti itu sebenarnya sang manajer trenyuh dan juga gak tega, tapi yaa gimana lagi..dah konsekuensi kita untuk selalu siap siaga melakukan tugas negara. Sabar yaa makkk !
Dan suasana sekolah pun jadi makin gaduh, ribut, serta riuh dari pagi sampai menjelang petang.
Belum lagi nanti pulangnya para emak-emak super ini masih bawa kerjaan.
Mungkin ini evaluasi bagi kita yang terjun di dunia pendidikan.
Sebagai guru alangkah baiknya jika administrasi kelasnya dah tertib dari awal sehingga ketika menghadapi akreditasi dah gak begitu banyak yang disiapkan.
Sebagai kepsek sangat penting berbekal keterampilan IT dan ilmu manajemen yang memadai sehingga dapat mengelola lembaga dengan baik.
Apalagi dapat bisikan dari teman yang habis akreditasi dan dapat nilai A, pas acara presentasi dibuat yang wah biar para assesor terpesona sehingga waktu ngecek administrasinya tinggal plas..plas..cuma sekilas. Makin puyeng nich....
Sebagai pejabat penentu kebijakan di bidang pendidikan, mbok iyao jangan mudah gonta ganti aturan. Kalau pendidik terlalu banyak dibebani dengan tugas administrasi, kasihan kan anak didiknya jadi terlantar.
Bismillah...penulis minta do'a semoga kita dapat menjalani proses akreditasi ini dengan lancar dan mendapat nilai maksimal..aamiin..@trismiati
#rehatsejenak
#ditulissambilmenunggusecangkirkopi
#H-3
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Manfaat Kegiatan Eksplorasi Alam
Ketika anak berada pada masa emas (0 - 5 tahun), otak anak mengalami perkembangan yang sangat dahsyat yaitu sekitar 80 %. Pada masa sensitif...

Popular Posts
-
MENJADI HEBAT SI HIPERAKTIF ( Alif yang berdiri paling kiri nampak ceria ) Anak usia dini identik dengan perilaku penuh...
-
Dari tahun ke tahun pertumbuhan dan perkembangan Sekolah Islam Terpadu (SIT) khususnya yang berada di bawah bendera Jaringan Sekolah Islam...
-
Masih seputar akreditasi, penulis pengin berbagi pengalaman ketika menghadapi para asesor visitasi. Dari pengamatan visitasi di lembaga...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar