Manusia pada hakekatnya adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk bertahan hidup.
Maka sangat lumrah apabila kita sebagai manusia perlu memiliki kepedulian sosial terhadap sesama.
Kepedulian sosial merupakan sebuah sikap yang berhubungan dengan nilai kemanusiaan.
Bisa diartikan juga sebagai rasa empati, minat atau ketertarikan untuk membantu orang lain yang sedang membutuhkan.
Kepedulian sosial yang dimaksud di sini bukan berarti ikut campur urusan orang lain tetapi lebih kepada membantu kesulitan atau masalah yang dihadapi orang lain dengan tujuan kebaikan.
Di era perkembangan teknologi sangat pesat seperti saat ini dimana antar individu dapat berhubungan tanpa batasan ruang dan waktu melalui media facebook, twitter, instagram, dan lain-lain ternyata berdampak pada sebagian besar orang memiliki sikap individualistis yang dominan.
Sikap individualistis tersebut akhirnya berpengaruh terhadap sikap kepedulian sosial individu yang bersangkutan.
Banyak kita jumpai perilaku masyarakat terutama generasi muda saat ini yang cuek dengan kondisi lingkungan sekitarnya.
Etika, adab, dan kesopanan para kaum muda kepada orang yang lebih tua pun mulai luntur seiring dengan perkembangan teknologi smartphone. Mereka terlalu asyik dengan dunia maya dan mengabaikan dunia nyata di sekitarnya.
Jika kondisi ini dibiarkan maka akan berpengaruh terhadap hilangnya nilai-nilai
budaya gotong royong dan menumbuh suburkan sikap individualistis serta egoisme di kalangan pemuda.
Maka sangat penting bagi orangtua maupun guru untuk mengasah kepedulian sosial pada anak sejak usia dini.
Bagaimana caranya?
Libatkan mereka pada kegiatan-kegiatan seperti bakti sosial, berkunjung ke panti asuhan, berbagi ke tetangga yang kurang mampu, penggalangan dana kemanusiaan, dan sebagainya.
Anak-anak diberi penjelasan seperti apa penderitaan para korban gempa yang saat ini sangat membutuhkan uluran tangan kita.
Mereka diminta membawa infaq untuk dimasukkan dalam kotak yang disediakan sekolah, untuk selanjutnya dana yang terkumpul akan disalurkan melalui organisasi Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) yang selama ini konsisten melaksanakan kegiatan kemanusiaan baik di wilayah Indonesia maupun luar negeri.
Kegiatan ini terselenggara atas dukungan dan kerjasama antara guru dengan seluruh orang tua dan wali murid PAUD IT Ar Raihan Piyungan.
Melalui kegiatan "Aksi Peduli Lombok" ini harapannya semoga anak-anak tumbuh jiwa sosialnya untuk peduli dan membantu orang lain yang terkena musibah. @trismiati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar